Rakyat News, Takalar – Untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat tetap terpenuhi dan menjaga kestabilan harga di pasaran, Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID) menggelar rapat High Level Marketing (HLM) dengan melibatkan Forkopimda Takalar di Ruang Rapat Bupati, Rabu 10 Maret 2021.

Pada periode Januari-Maret 2021 ini, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan seperti cabai rawit yang menembus Rp80 ribu perkilonya dan daging ayam juga naik karena minimnya pasokan dan beberapa komoditi lain, namun tidak signifikan.

Namun, untuk komoditi lain seperti beras, jagung, telur ayam, harganya stabil, bahkan mengalami penurunan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan H. Hasbi, S.STP, M.AP menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai ini karena produksi masyarakat kurang.  Saat ini, masyarakat fokus menanam padi, dan menanam cabai setelah panen padi.

“Ini terjadi setiap tahun, tapi hanya berlaku untuk cabai. Untuk komoditi utama yakni beras kita jamin aman hingga akhir tahun ini, karena surplus tahun lalu, dan kita jamin tidak akan terjadi kenaikan. Selanjutnya menjelang ramadhan kita akan lakukan operasi pasar usaha tani agar tidak ada permainan harga,” kata H. Hasbi saat rapat.

Menyikapi hal ini, Bupati Takalar H Syamsari Kitta menyampaikan agar dinas terkait memperkuat data di lapangan dengan melakukan sampling di setiap pasar sebagai acuan pemerintah dalam mengambil kebijakan. Selain mengenai kebutuhan pokok, H Syamsari juga meminta penguatan data terkait tingkat pendapatan masyarakat, karena kedua hal berkaitan erat.

“Hari ini kita bicara tentang inflasi daerah, karena sudah tugas kita untuk membicarakan hal-hal strategis yang terkait kesejahteraan masyarakat. Cabai termasuk hal yang sensitif setiap tahun tapi yang paling penting adalah produksi beras kita apa tetap aman karena ini yang pokok,” kata H. Syamsari.