RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Dinas Pertanian Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan diminta perketat lalu lintas ternak sebagai antisipasi penularan virus di antara hewan kurban.

Kawasan penjualan hewan kurban ini menampung ratusan ekor sapi yang berasal dari daerah di kawasan Indonesia Timur.

“Sebelum diperdagangkan antar pulau ada protap di situ, karantina main kalau daerah merah harus 28 hari, kalau hijau tidak ada PMK di sana 21 hari. Kalau antar wilayah ada protap,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dilansir dari CNNIndonesia.com.

Selain itu, Syahrul juga mengingatkan pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksin PMK terhadap hewan kurban dan sistem transportasi dan logistik harus diperhatikan di setiap daerah yang diperdagangkan.

“Harus punya ear tag berarti sudah vaksin. Berarti pemeriksaan kesehatan sebelum dipotong. Protapnya harus selalu diperiksa oleh tim yang bisa diantar pulau, harus ada ear tag sebelum dikirim harus di karantina. Asal jangan menyulitkan pedagang tapi SOP harus ada. Tapi sejauh ini belum ada yang reject,” ungkapnya.

Mentan meminta seluruh kepala dinas pertanian agar bertindak cepat apabila menemukan adanya virus yang menyerang hewan ternak.

“Cuma karena kira negara kepulauan, selalu dihalangi, ada saja yang masuk dari mana dan ini tentu kadis seluruh daerah harus agresif antisipasi,” tegasnya.

Ia menyebut Kementerian Pertanian telah mempersiapkan sekitar 3,2 juta ekor hewan kurban untuk mencukupi kebutuhan masyarakat pada Iduladha 1444 Hijriah.

“Se-Indonesia hari ini kita persiapkan kurang lebih 3,2 juta ekor untuk 540 sekian kabupaten kota,” ungkapnya.

Semua laporan ketersediaan hewan kurban tersebut, kata SYL, sementara terpantau dalam kondisi yang baik.

“Ada beberapa langkah yang telah dilakukan oleh Dirjen Peternakan, di mana membentuk gugus tugas tingkat pusat, provinsi dan kabupaten,” ungkapnya.