“Saya merasa telah ditipu oleh pihak manajemen Warunk Ropang. Saya juga telah dirugikan dan dipermalukan kepada tamu-tamu undangan. Padahal sejak awal melakukan reservasi, saya sudah pertegas mempertanyakan apakah ada hiburan ‘live music’ di tempat ini. Jika tidak ada, maka saya tidak jadi melaksanakan disini dan akan mencari tempat lain. Tapi petugas rumah makan memberikan jaminan dan kepastian bahwa setiap Sabtu-Minggu ada hiburan ‘live music’. Atas dasar itulah saya kemudian melakukan reservasi dan menitip dana deposit di kasir,” ungkap James, pemilik hajatan yang juga seorang wartawan senior di kota ini.

Menurut James yang juga anggota Dewan Penasehat PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Sulsel dan Wakil Pemimpin Umum Media Online Pedomanrakyat.co.id serta Pemimpin Umum Media Online Sorotmakassar.com ini, selain tindakan ‘wan prestasi’ (ingkar janji) yang ditunjukkan pihak manajemen Warunk Ropang, pelayanan order hingga penyajian makanan-minuman di tempat itu tampak sangat kacau, dan bahkan saat pembayaran di kasir harus berlangsung lama karena sistem administrasi yang semrawut.

Manajer Warunk Ropang, Ivan yang ditemui dan dikonfirmasi terkait tindakan pihak manajemen rumah makan yang dinilai telah menipu, merugikan dan mempermalukan konsumen, awalnya dengan nada tinggi menyampaikan berbagai alasan sepihak yang terkesan jika pihak manajemennya tidak merasa bersalah terhadap kejadian ini, tapi karena kesalahan personel-personel saja.

Setelah terjadi perdebatan sengit dan dipaparkan kronologis kejadian hingga fakta yang terjadi serta diberikan masukan-masukan untuk bagaimana bersikap profesional dalam menjalankan pengelolaan sebuah usaha rumah makan agar tidak merugikan konsumen, barulah sang manajer melunak dan meminta maaf atas kejadian yang menimpa pemilik hajatan.

Baca Juga : Kongres IPPNU Ricuh, Pimpinan Wilayah Ungkap Penyebabnya