RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Perilaku warga di Kepulauan Riau (Kepri) yang kerap menggunakan arang hasil dari menebang mangrove menyita perhatian Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan

Hal tersebut ia sampaikan saat menanggapi pertanyaan soal informasi terkait empat pulau yang terancam tenggelam di Kepri. Menurutnya, salah satu strategi untuk mencegah hal tersebut termasuk menanam mangrove.

Awalnya, Luhut memaparkan bahwa pertama yang perlu diperhatikan dari penebangan mangrove yakni meningkatnya temperatur global.

“Satu, masalah menaikkan temperatur global satu setengah derajat. Itu kita butuh betul, upayakan jangan sampai terjadi,” jelas Luhut dikutip dari CNNIndonesia.com.

Lebih lanjut, Luhut mengungkap langkah lain dalam mencegah tenggelamnya pulau adalah dengan menanam mangrove. Namun menurutnya penduduk setempat kerap memotong mangrove untuk dijadikan arang. Padahal menurut dia, mangrove sangat bermanfaat mencegah erosi dan abrasi.

“Yang kedua penanaman mangrove di sekeliling garis pantai itu harus sama-sama kita kerjakan tidak bisa pemerintah saja,” ujarnya.

Ia meminta warga tidak memotong mangrove dan mencari pekerjaan lain. Hal tersebut dengan tujuan agar warga turut mencegah pulau tenggelam.

“Cari pencarian lain, jangan memotong mangrove karena mangrove itu saya juga baru tahu rupanya makanan-makanan yang berkualitas tinggi itu arang yang paling bagus itu arang mangrove. Repot itu kalau kau mau kayak gitu bikin penanaman mangrove sesuai jumlahnya. Kalau kau potong satu, tanam dua,” terang dia.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau, Hariansyah Usman mengungkap ada empat pulau di Riau yang terancam tenggelam. Hal ini akibat alih fungsi hutan di lahan gambut untuk menjadi perkebunan akasia oleh perusahaan industri kehutanan.

“Ada empat di Riau yang terancam tenggelam, andaikan ekspansi perusahaan yang membuka kebun akasia di daerah tersebut tidak segera dihentikan,” ucap Hariansyah, dilansir dari Antara.