RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara ditempa gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,0 pada Kamis siang (23/11).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendata gempa yang terjadi pukul 10.24 itu pusat atau episentrumnya berada sekitar 216 kilometer barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe.

Adapun kedalaman atau hiposentrumnya adalah 17 kilometer di bawah permukaan bumi.

“Tidak berpotensi tsunami,” keterangan BMKG dalam aku X resminya, dikutip dari CNNIndonesia.com.

Dalam siaran pers, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG menyatakan gempa yang terjadi di wilayah Laut Sulawesi itu berjenis gempa tektonik.

Guncangan gempa itu dirasakan di wilayah Kepulauan Marore dan Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Kemudian daerah Kendahe, Kepulauan Sangihe Miangas, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” kata Daryono.

“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8,” imbuhnya.

Selain itu, dia mengatakan hingga pukul 10.38 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).