JENEPONTO, RAKYAT NEWS Bupati Jeneponto H. Iksan Iskandar menginstruksikan dinas dan badan terkait untuk melakukan langkah antisipasi bencana banjir.

“Kita tidak hanya menyiapkan rencana evakuasi dan penyelamatan korban saja, tetapi mempersiapkan rencana jangka panjang agar bencana banjir yang sewaktu-waktu dapat terjadi tidak berdampak signifikan bagi kehidupan masyarakat, “ujar Bupati Jeneponto saat rapat terbatas (Coffee Morning), di Ruang Pola Panrangnuanta, Senin (6/12/2021).

Dalam kesempatan tersebut Bupati Iksan Iskandar didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) H. M. Syafruddin Nurdin beserta kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, para Kabag dan camat.

Seperti diketahui dalam kurung waktu 4 tahun terakhir, kabupaten Jeneponto mengalami bencana banjir terutama pada beberapa wilayah seperti Bangkala, Binamu dan Tarowang.

Dalam rapat tersebut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ishak Iskandar mengatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan merampungkan master plan mengenai pencegahan dan penanganan bencana banjir dengan melibatkan beberapa OPD, pemerintah kecamatan, desa/kelurahan serta stakeholder.

“Secepatnya kami rampungkan konsep dengan melibatkan stakeholder seperti TNI, Polri, Tagana, dan PMI,” ujar adik kandung Bupati Jeneponto tersebut.

Senada dengan hal tersebut Bupati Iksan Iskandar menambahkan setiap wilayah kecamatan, desa/kelurahan untuk menyiapkan rencana darurat (contingency plan) dalam menghadapi bencana banjir.

“Selain master plan yang ada kita bisa menambahkan rencana darurat (contingency plan) agar jumlah korban dan kerusakan yang sewaktu-waktu terjadi dapat diminimalisir, “ujar Bupati Iksan Iskandar.

Selain itu, Iksan Iskandar juga meminta para camat, kepala desa/kelurahan untuk senantiasa mengingatkan masyarakat agar tidak berada di daerah yang rawan resiko bencana, apalagi daerah yang pernah mengalami bencana banjir.

“Di himbau masyarakat sepanjang daerah aliran sungai yang berisiko dampak banjir, ini harus dilakukan langkah-langkah pencegahan dan evakuasi. Saya harap kepala wilayah sampai kepala desa atau lurah mampu ingatkan masyarakat agar tidak berada di tempat berisiko, karena bisa saja hujan tidak terjadi di tempat mereka, namun di hulu. Tapi dalam waktu tak lama air bisa mengalir deras ke lokasi yang menjadi tempat hunian masyarakat terutama di daerah rendah, “tegas Bupati Jeneponto. (*)

 

YouTube player