RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Pemerintah Timor Leste tertarik mendalami model pemberdayaan desa yang dilaksanakan pemerintah Indonesia melalui SDGs Desa, hasil gagasan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar.

Timor Leste bahkan ingin melihat dan belajar secara langsung semua tentang SDGs Desa setelah mendengar paparan detail Halim yang disampaikan di pertemuan 13th ASEAN Ministers Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (AMRDPE) di Marina Bay Sands Hotel, Singapura pada November 2023 lalu.

“Kami menyaksikan presentasi Bapak (Gus Halim) di Singapura, luar biasa melakukan pemberdayaan masyarakat desa dan dengan adanya dana desa. Kami sangat tertarik dengan cara pemerintah Indonesia mengentaskan kemiskinan dan ketertinggalan banyak desa dan paparan Pak Menteri sangat menginspirasi kami,” kata Sekretaris Negara Pembangunan Lokal Timor Leste, Mateus Wilfredus dos Santos Tallo saat audiensi dengan Halim di Kantor Kemendes PDTT Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Halim menyebut, pemerintah Timor Leste ingin mempelajari bagaimana Kemendes PDTT melakukan pemerataan pembangunan dan menjadikan desa sebagai pusat ekonomi, sebagai subjek dalam pembangunan.

Mateus yakin Indonesia dengan 75.265 desa adalah contoh tepat bagi Timor Leste untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat desa dan memajukan 452 desa yang ada di negara tersebut.

Terlebih negara terkait sedang memulai program yang mirip dengan dana desa di Indonesia, yakni pemberian bantuan dari pemerintah pusat ke desa. l

Namun demikian, bagaimana desa bisa memanfaatkan bantuan tersebut membutuhkan banyak informasi yang harus dipelajari dari Indonesia.

Hal ini disambut baik oleh Halim yang yakin bahwa baik Indonesia maupun Timor Leste akan mendapatkan pembelajaran baru untuk pengembangan desa di masing-masing negara.

Halim yakin Timor Leste juga memiliki kelebihan dalam pemberdayaan desa yang mungkin belum dilaksanakan oleh Indonesia.