RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menanggapi petisi Bulaksumur yang digagas oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Airlangga mengatakan, wajar saja jika ada petisi Bulaksumur tersebut, dan itu hal yang biasa terjadi dalam politik.

“Ya pertama saya juga tokoh Bulaksumur jadi itu kalau satu dua orang biasa-biasa saja, dan jujur bukan saya yang buat petisi itu, saya menilainya petisi itu ada yang menggerakkan satu atau dua orang,” kata Airlangga kepada wartawan usai Kampanye Pemenangan Prabowo-Gibran di Gor Sudiang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/2/2024).

Pihaknya juga menduga kalau penggagas dari gerakan itu tidak seluruh civitas dari UGM Bulaksumur, melainkan ada segenap orang yang mengatasnamakan kampus tersebut.

Maka dari itu, Airlangga menilai kalau gerakan ini wajar saja terjadi di dalam kondisi politik saat ini.

“Itu kan kemarin beberapa orang menggunakan kampus Bulaksumur untuk membuat press release ada yang dari bulaksumur ada yang dari luar. Jadi biasa-biasa aja dalam politik kan ada pilihan,” ujarnya.

Kemudian, Airlangga juga disinggung mengenai Peran Presiden Jokowi yang terang-terangan mendukung satu Paslon Pilpres dapat merusak demokrasi.

“Tidak juga justru kondisi Indonesia baik-baik saja,” imbuhnya.

“Demokrasi itu, demokrasi setiap 5 tahunan dan Indonesia diapresiasi karena Indonesia satu yang pasti pemilu tiap lima tahunan dan pemilu lima tahunan itu membuat indonesia menjadi negara demokrasi paling tertib di asean,” jelasnya.

Perlu diketahui, sejumlah civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM), menyampaikan Petisi Bulaksumur sebagai bentuk keprihatinan terhadap dinamika politik nasional dan pelanggaran prinsip demokrasi menjelang Pemilu 2024.