RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama masyarakat kembali melakukan penanaman mangrove di Tanjung Benoa, Badung, Bali.

Kegiatan ini diadakan serentak secara nasional sebagai upaya konkret dan strategis dalam mengatasi triple planetary crisis, yaitu perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati

Sekretaris Jenderal (Sekjen) KLHK, Bambang Hendroyono menganggap pohon tidak hanya menyediakan oksigen, tetapi juga menjadi tempat penyimpanan karbon yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya di bumi.

Pohon mempunyai peranan penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, menjaga suhu udara, meredam kebisingan, dan mengurangi kekuatan angin.

“Untuk itu, penting bagi kita untuk terus melakukan pelestarian alam mulai dari menanam hingga merawatnya agar tetap tumbuh subur dan produktif menjaga keseimbangan ekosistem,” kata Bambang.

Dengan demikian, Bambang menilai gerakan penanaman pohon menunjukkan urgensi pohon sebagai sentral bagi kehidupan. Karena, pohon memiliki andil dalam pertumbuhan manusia dan seluruh mahluk hidup.

“Menanam pohon tidaklah berat, merawat dan menjaga pohon untuk tetap tumbuh akan menuai kebaikan. Mari kita tanam minimal 25 pohon seumur hidup untuk setiap individu penduduk kita,” ujarnya.

Informasi tambahan, penanaman serentak ini sebagai rangkaian dalam peringatan Hari Lahan Basah Sedunia yang jatuh setiap tanggal 2 Februari.

Mengambil tema “Wetlands and Human Wellbeing”, peringatan tahun ini menggarisbawahi pentingnya hubungan yang erat antara lahan basah dan manusia, di mana pengelolaan yang bertanggung jawab, dan dukungan terhadap ekosistem tersebut sangatlah vital bagi keberlangsungan hidup manusia.

Ekosistem lahan basah berperan penting dengan menghadirkan beragam manfaat nilai intrinsik dan fungsi kehidupan seperti penyimpan karbon, pengendalian perubahan iklim, polusi, banjir, pembersih air, keberadaan biodiversitas yang berkelanjutan, produksi pangan dan sumber daya alam hayati, eco-tourism, serta sumber hidup dan penghidupan masyarakat sekitar. Lahan basah menyimpan keanekaragaman hayati yang tidak dapat dijumpai pada ekosistem lainnya.