RAKYAT NEWS, JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) berkerja sama dengan Yayasan Gemar Membaca Indonesia (YAGEMI) menggelar Webinar Nasional bertema “Peningkatan Literisasi Masyarakat Desa” Pada Rabu (6/3/2024).

Di mulai, Ketua Yagemi, Afridi Firdaus masih mendengar bahwa tingkat literisasi di negara Indonesia masih peringkat dibawah di dunia. Menurutnya, situasi seperti ini sangat mengkhawatirkan dan sehingga kondisi ini dapat disebut darurat literasi.

Diketahui olehnya, sudah banyak pihak berupaya termasuk Kementerian Desa membuat rumusan untuk mendongkrak literasi di Indonesia. Untuk kali ini, dia punya pandangan berbeda tentang hal itu.

“Minat baca orang Indonesia masih ada, masalahnya adalah ketersediaan buku yang sesuai, menarik untuk di baca,” ujarnya.

Alasan itulah, Yagemi sedang melaksanakan program membaca bergilir secara masif di seluruh Indonesia, seperti saat ini berjalan di Wilayah Jawa Barat.

Yang ternyata, dia melihat ketika materi buku yang di bagikan menarik dan sesuai keriteria umur banyak peminat bacanya.

Paling tidak, hasil risetnya selama program buku bergulir ini berjalan disetiap satu keluarga, hanya orang tua laki agak sulit meluangkan waktu membaca.

“Jadi kita gak fokus ke bapak-bapak, yang kita perlu fokus ke generasi selanjutnya. Anak remaja yang penting dan program kita fokuskan meningkatkan minat baca,” ungkapnya.

Kepala BPI Kemendes PDTT, Ivanovich Agusta mengulas kembali bahwa Menteri Desa Gus Halim ini memang fokus terhadap literisasi dengan membangun perpustakaan di ruang publik.

Setelah itu, hasil konsolidasi Yayasan Gemar Membaca Indonesia dengan Kementrian Desa PDTT, maka diterbitkan Keputusan Menteri Desa nomor 3 tahun 2024 tentang prioritas dana desa untuk membangun taman baca masyarakat desa.

“Tujuannya untuk mempercepat literasi warga desa terhadap buku-buku terutama yang terbaru,” jelasnya.