“Harus ada perhatian serius dari Menteri Luar Negeri dan Duta Besar. Kasihan mereka punya keluarga, punya anak, punya istri yang perlu menjalani hidup dan lain-lain,” sambungnya.

 

Selain itu, Benny mengungkapkan, informasi dari salah satu istri nelayan yang ditahan mereka makan hanya sehari sekali. Kemudian minum air keran yang menurutnya tidak layak konsumsi.

 

“Bagi kita pemahaman air keran air mentah yang tidak layak diminum,” katanya.

 

Mungkin, kata Benny, kasus ke 13 nelayan Merauke itu kurang viral, karena Merauke ini paling ujung Papua.

 

“Maka mereka sebagai warga Negara Indonesia yang harus menjadi perhatian hukum. Apalagi bapak dubes pernah berkunjung ke Merauke,” pungkasnya.