RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan terlibat dalam penyusunan kabinet Prabowo.

“Itu kan hak prerogatif presiden terpilih. Karena Presiden Jokowi itu memberikan, Pak Presiden Jokowi ini kan sudah 2 kali jadi presiden, tahu mana hak prerogatif presiden terpilih mana yang bukan,” ujarnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/4/2024), mengutip detikcom.

Bahlil juga mengatakan bahwa Jokowi kemungkinan akan menjadi penasihat khusus Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Presiden.

“Ya semua kemungkinan itu kan bisa terjadi. Ya namanya kemungkinan semua terjadi selama dalam rangka konstitusional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bahlil tak menampik pembahasan masa transisi pemerintahan baru sudah menjadi pembahasan. Bahlil menekankan secara garis besar, pemerintahan selanjutnya akan mencerminkan keberlanjutan.

“Karena ini sifatnya berkelanjutan maka program-program 2025 sudah harus mencerminkan tentang visi misi dan program besar dari presiden terpilih. Tapi kan itu akan diputuskan pada saat MK dan penetapan KPU. Jadi jangan kita mendahului apa yang menjadi tugas daripada MK dan KPU. Tapi bahwa ancang-ancang besar, garis besarnya mungkin saja itu sudah dimasukkan,” ucapnya.