RAKYAT NEWS, BANTUL – Untung Cahyono yang saat itu sebagai khatib salat idulfitri 1445 Hijirah di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada hari Rabu (10/4/2024). Dirinya ungkap alasan terkait isi materi soal kecurangan pemilu pada ceramahnya.

Dia mengeklaim bahwa materi khotbah yang dibawakan merupakan bentuk saling mengkritik dan mengingatkan satu sama lain antar umat muslim.

“Ya saya sebagai sosok muslim yang harus belajar banyak hal kalau mengkritik itu ya memang sesuatu yang penting, karena ajaran Islam sendiri juga watawa saubil haq watawa saubil sabr itu kan untuk saling mengingatkan berlaku melakukan hal yang haq dan juga saling mengingatkan,” katanya, Sabtu (13/4/2024), dikutip dari CNN Indonesia.

“Nah kalau konteksnya saling mengingatkan ini kan memang tidak ada batasannya, siapa pun yang perlu diingatkan ya memang harus diingatkan,” sambungnya.

Materi ceramah tersebut telah disiapkan sejak dirinya diminta jadi khatib. Ia meminta maaf kepada masyarakat apabila pandangannya tidak bisa diterima dan mengganggu suasana salat idul fitri.

Kemudian, dia juga mengakui bahwa sebelumnya tidak ada komunikasi dengan panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) selaku penyelenggara salat id mengenai materi khotbah yang dibawakan.

“Kami menyatakan memohon maaf apa yang sudah membuat warga mungkin terganggu pandangan kami,” ucapnya.

Namun, dia membantah terkait isi ceramah yang dibawakan membuat para jemaah meninggalkan lokasi salat ied, menurutnya ada alasan teknis dan personal yang bisa saja mempengaruhi para jemaah membubarkan diri sebelum khotbah selesai.

“Ya jamaah walkout itu kan banyak aspeknya, bisa karena sudah pegel, selak kepengen ngerokok (keburu ingin merokok), dan gerimis atau hujan. Itu bisa jadi. Tapi kalau lebih detail ya harus disurvei, ditanya. Tapi kan enggak mungkin nanya jamaah yang pulang. Kalau soal pulang saya kira juga fair ya, tidak hanya kasus seperti ini, banyak khotib juga belum rampung sudah pada pulang,” katanya.