“Jangan kita gegabah memutuskan bahwa misalnya harus si A diputuskan maju Pilgub, bagaimana dia orangnya, terus bagaimana (respons) masyarakat, apakah masyarakat mau menerima. Karena finalnya itu bukan di kita, tapi di masyarakat,” katanya.

Oleh karena itu, dirinya sebagai pimpinan punya tanggung jawab besar untuk para kadernya yang akan menghadapi Pilkada Serentak 2024.

“Jangan karena bisikan, terus ego, sehingga mengambil keputusan untuk kepentingan diri sendiri. Itulah risikonya menjadi pimpinan sebagai punya tanggungjawab terhadap teman-teman yang lain. Dan kapan itu terjadi pasti korban (pilkada) kabupaten/kota,” tegasnya.