LUTRA – Lokakarya peta jalan kakao lestari di Luwu Utara resmi dibuka di Aula Hotel Bukit Indah Masamba, Rabu (28/9) yang turut dihadiri Hasrul Hafid Rainforest Alliance, PT. Mars; Manajer Cacao Academy PT. Mars, Fajar; dan Tania dari World Agroforestry ( ICRAF).

Baca Juga: Bupati Lutra dan Pemkab Lutim Rapat Pembahasan Pola Ruang Revisi RTRW

Tania mengatakan, peta jalan kakao lestari di Luwu Utara sudah melakukan beberapa pertemuan dengan pemangku kepentingan dalam kelompok kerja kakao lestari untuk mengembalikan kejayaan kakao.

Lanjutnya, itu bertujuan untuk memajukan kakao di Luwu Utara agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari pengeloaan kakao secara berkelanjutan karena merupakan salah satu komoditas unggulan di 5 ‘BISA’

Lanjut Tania, roadmap tersebut menjadi payung seluruh aktifitas intervensi strategi didalamnya agar dapat terintegrasi untuk tujuan bersama.

“Peta Jalan (Roadmap) Ini sebagai payung dengan segala aktifitas intervensi dan strategi yang ada di dalamnya dapat terintegrasi untuk mencapai satu tujuan bersama,” jelasnya.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan, pengelolaan kakao lestari merupakan komitmen Pemkab Lutra dan alasan terwujudnya roadmap tersebut.

Lanjut Indah, penyusunan peta tersebut telah lewati sejumlah tahapan dan kerjasama dalam mengembalikan eksistensi kakao di Luwu Utara.

“Penyusunan peta kakao lestari telah melalui beberapa tahap dan kolaborasi berbagai pihak dalam upaya mengembalikan kejayaan Kakao Di Luwu Utara,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi inisiatif serta dukungan dalam upaya percepatan pembangunan di Luwu Utara.

“Mengapresiasi kepada setinggi2nya atas inisiatif dalam memberikan perhatian dan support terhadap pembangunan di Kab. Luwu utara yang saat ini sedang melakukan percepatan pembangunan,” ucapnya.

Untuk diketahui, Luwu Utara merupakan salah satu penghasil kakao terbesar di provinsi Sulawesi Selatan dengan menyumbang sekitar 30 persen terhadap produksi kakao provinsi.

Dalam RPJMD terdapat program unggulan BISA bersaing yakni peningkatan data saing daerah meliputi pengembangan padi sawah berkelanjutan, satu abadi, kakao Lestari dan kopi berkualitas.

Maka, Lanjut Indah, Luwu Utara miliki modal besar kembangkan kakao secara continue dengan sejumlah pertimbangan.

“Luwu utara memiliki modal yang besar dalam mengembangkan komoditas kakao secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan isu strategis pengelolaan kakao saat ini antara lain penataan dan alokasi lahan untuk pengembangan komoditas kakao sesuai dengan lahan, kedua kebun kakao merupakan kebun rakyat yang membutuhkan peningkatan keahlian petani dalam rangka perbaikan produktivitas kakao dan terakhir perbaikan pasar dan rantai nilai yang efisien dan berkeadilan bagi petani,” lanjutnya.

Langkah- langkah strategis yang telah dilakukan pemerintah Luwu Utara yakni implementasi program dan kegiatan yang terdapat dalam RPJMD Dan Restra OPD terkait. Dan perlu adanya penajaman dan inovasi yang membutuhkan keterlibatan berbagai pihak untuk dapat mengelola kakao Lestari yang menjadi visi bersama dalam Roadmap ini.