JAKARTA – Anggota DPR dari Gerindra, Andre Rosiade, tidak setuju dengan anggaran pengadaan Rp 1,5 miliar untuk 100 unit televisi 43 inci bagi ruang anggota DPR.  Menurutnya, anggaran tersebut lebih baik untuk bantuan langsung tunai (BLT) di masyarakat.

Baca Juga : Kanim Palopo Sambangi Kanwil Kemenkumham Sulsel Terkait Strategi Penyerapan Anggaran

“Ngak usah foya-foya lah, TV. Uangnya nggak usah buat TV, mending buat BLT itu. Untuk bantuan masyarakat,” katanya, Selasa (5/10/2022).

Andre yang juga anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) mengatakan, anggota dewan tidak perlu membeli televisi. Dia juga bisa melihat bahwa pekerjaannya berjalan dengan baik meskipun tidak ada televisi di ruangannya.

“Saya sebagai anggota BURT merasa anggota DPR tidak perlu diberikan TV di ruang masing-masing. Anggota DPR bisa kok, kalau mau beli TV bisa. Anggota DPR sibuk kerja dari pagi siang, di komisi dan alat kelengkapan,” katanya.

“Saya rasa tidak perlu membeli TV untuk ruang dinas. Lebih baik, anggaran dipergunakan untuk ringankan beban rakyat yang saat ini masih terdampak kenaikan BBM,” katanya.

DPR menganggarkan Rp 1,5 miliar untuk membeli televisi 43 inci yang akan dipasang di ruang kerja anggota DPR.  Anggarannya untuk membeli 100 unit televisi.

Jika kita lihat di website Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) LKPP, Selasa (4/10/2022), ada paket dengan nama ‘Pembelian TV LED 43 Inch untuk Ruang Kerja Anggota’. Paket itu bernomor 36341964.

Volume pekerjaan tertulis adalah 100 buah. Sumber dananya adalah APBN 2022.

“Total pagu Rp 1.554.000.000 (Rp 1,5 miliar),” tulisnya.

Artinya setiap televisi akan dibeli dengan anggaran Rp 15 juta. Tidak ada penjelasan mengenai tipe spesifik yang akan dibeli.

Di situs, pemanfaatan barang akan dimulai pada Oktober 2022. Opsi pemilihannya E-Purchase.

“Jadwal pelaksanaan kontrak, mulai Agustus 2022, akhir Oktober 2022,” tulisnya, dilansir detik.com