“Sedangkan PPH itu mencapai 20 persen dari keuntungan bersih perusahaan per tahun,” jelas dia.

Dia menambahkan, 67 tower PLTB yang dibangun ini akan memiliki nilai investasi hingga Rp6,7 triliun. Nilai investasi ini akan memberikan dampak positif terhadap sosial ekonomi masyarakat di Bantaeng.

“Kita juga ingin berpartisipasi untuk mengembangkan kawasan industri Bantaeng yang nol karbon. Dengan keberadaan PLTB ini, maka investasi-investasi lainnya akan masuk di Bantaeng karena melihat Bantaeng sebagai kawasan industri yang ramah lingkungan,” jelas dia.

Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin menyambut baik rencana kehadiran Envision Group di Kabupaten Bantaeng. Dia menyebut, Bantaeng adalah daerah yang terbuka untuk semua peluang investasi.

Dia mengaku menarik dengan rencana pengembangan PLTB di Bantaeng. Dia bahkan menyarankan untuk bisa merancang pembangunan PLTB di kawasan lepas pantai Bantaeng (Out Source).

Dia juga mengaku, akan membantu pihak Envision untuk mewujudkan pembangunan PLTB ini. Ilham Azikin kemudian mengajak kepada pihak Envision untuk menyampaikan hal-hal yang dibutuhkan untuk pengembangan proyek ini.

“Silahkan sampaikan apa-apa yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek ini. Kami akan terbuka lebar untuk membantu proses pelaksanaan proyek ini,” jelas dia.

Menara Pengukur Angin

Indonesia Region Senior Development Manager Envision Group, Hermanto memperlihatkan proses analisis potensi energi angin yang dilakukan secara digital dengan bantuan satelit. Proses analisis ini dilakukan dengan bantuan aplikasi bernama Greenwich.

Dari hasil analisis itu, hampir semua wilayah di Bantaeng memiliki potensi energi angin yang cukup untuk membangun PLTB. Meski demikian, gambaran dari aplikasi Greenwich ini harus diperkuat dengan pembangunan menara pengukur angin sebagai syarat untuk mengajukan izin di PT PLN.

“Kita sudah menentukan lokasi menara pengukur angin ini. Titiknya ada di Kecamatan Bantaeng,” jelas dia.