Rizal menilai, Pemerintah Kota Makassar dalam Hal ini Walikota Makassar Danny Pomanto, sudah sangat Pro kepada Warga Kota Makassar.

”Apabila Pemerintah Provinsi dan Balai Kereta Api memaksakan pembangunan Rel Kereta Api model at grade (di bawah) dampaknya sangat berpotensi mengakibatkan banjir besar utamanya di sekitar rel yang akan membahayakan warga. Dimana pembangunannya mengambil lahan warga selebar 50 meter. Kalau elevated (rel layang) hanya mengambil lahan warga 5 meter. Juga aman dari banjir,” jelasnya Rizal, Selasa, (23/8/2022).

Tambahnya, Ichal Phinisi sapaan akrabnya menurutnya, jika beberapa Kota besar di Indonesia bisa dibangun rel kereta api model elevated kenapa Kota Makassar tidak bisa.

”Seakan-akan ini Makassar dianaktirikan oleh Balai Kereta Api Pemprov, mestinya mengkaji lebih dalam lagi, karna (dikhawatirkan akan) lebih besar mudhoratnya dari pada maslahatnya bagi masyarakat Kota Makassar.” tegasnya Ichal Phinisi.

Memahami Konsep Ditawarkan Dhanny Pomanto

Sistem Elevated. Secara sosial kultur tentu memiliki visi jangka panjang atau konsep pembangunan berkelanjutan, suatu pembangunan tanpa merusak alam dan lingkungan, dan tidak hanya melihat manfaat tetapi juga tidak ada yang dirugikan. Dasar filosofisnya jelas yaitu berbasis environmental ethics (etika lingkungan). Dasar ini selain merupakan tujuan dan pendekatan pembangunan Dunia juga Danny Pomanto merupakan Wali Kota. Dengan latar belakang arsitek yang menorehkan banyak prestasi dari kebijakan atau program strategis, juga telah nyata menghadirkan banyak inovasi, sudah pasti ia akan mengutamakan keselamatan lingkungan dan dampak pembangunan pada jangka panjang. Memberi perhatian khusus pada ekologi lingkungan, menata lorong dari tidak produktif menjadi produktif dari kumuh dirubah menjadi indah dan bersih, berupaya memajukan kotanya dua kali lebih bagus.