MAKASSAR — Video amatir yang merekam Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto sedang memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan, ramai beredar di media sosial Instagram, Minggu (25/09).

Baca Juga: ASTON Makassar Meriahkan HUT ke-25 ARCHIPELAGO

Pada video yang diunggah akun @info_kejadian_makassar warganet ramai menuliskan komentarnya terhadap langkah-langkah penanganan yang dilakukan Danny Pomanto.

Hal ini menandakan masih awamnya pengetahuan masyarakat mengenai standar initial assessment atau penanganan pertama terhadap korban kecelakaan.

 

Ketua Komunitas Relawan Emergency Indonesia, dr. Abdul Azis Sp.U. mengatakan, instruksi dan tindakan yang diambil Danny merupakan tindakan terukur yang sesuai dengan standar sederhana penanganan korban kecelakaan, yang biasa disebut dalam dunia medis sebagai ABC atau Airway, Breathing dan Circulation.

 

“Pada penanganan kasus trauma termasuk kecelakaan yang pertama harus dilakukan ialah mengamankan korban dari kondisi sekitarnya dan diberi ruang. Kemudian kita beri penanganan trauma ABC,” ungkapnya.

 

Lanjutnya, dalam ABC, terlebih dahulu yang membebaskan Airway atau jalan nafas korban dari benda asing yang menghambat. Kemudian diperiksa gerak nafasnya atau Breathing, baik melalui hidung atau mulut.

 

“Kita periksa jalan nafasnya, Airway, apakah ada cairan atau darah yang menghambat pernafasan. Lalu memastikan Breathing atau pernafasan berfungsi dengan baik. Terus kita pastikan sirkulasinya (Circulation),” lanjutnya.

 

Sementara itu, alasan Danny meminta korban mengatur nafas dengan cara menarik nafas dan membuang lewat mulut adalah untuk menenangkan korban.

 

Dia menegaskan, korban kecelakaan agar tidak langsung diangkat begitu saja. Sebab dapat memperparah kondisi korban bahkan bisa berujung kepada kematian.

 

Kesalahan penanganan pada korban kecelakaan yang memperburuk kondisi. Salah satu area tubuh yang rawan mengalami pergeseran tulang saat terjadi kecelakaan adalah leher. Di dalam tulang leher terdapat spinal cord atau saraf utama yang menghubungkan otak dengan area tubuh lainnya