MAKASSAR – PKBI wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar kegiatan Pertemuan Forum Kemitraan Lintas Stakeholder, melalui Program INKLUSI di Tingkat Daerah, dengan tajuk “Mekanisme Perlindungan Korban Kekerasan dan Eksploitasi Anak di Kota Makassar”, yang berlangsung, di Hotel Grand Asia, pada Kamis (03/11/2022).

Baca Juga : PTVI Fasilitasi UKW Wartawan Dorong Profesionalitas dan Kualitas

Adapun tujuan dari pertemuan ini yaitu menyusun mekanisme penanganan dan perlindungan anak yang berkonflik dengan hukum serta menyusun rekomendasi dan aksi rencana aksi bersama terkait kekerasan seksual dan prostitusi anak.

Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif Daerah PKBI Sulsel, Andi Iskandar Harun, mengatakan permasalahan kekerasan seksual dan ketahanan keluarga adalah aspek kompleksitas dan turut memberikan dampak terhadap prostitusi Anak.

“Permasalahan kekerasan seksual dan prostitusi anak dalam ketahanan keluarga memiliki aspek dan kompleksitas  yang dilingkupi berbagai macam faktor ekonomi, sosial, politik, budaya, pengaruh global dan aspek lain yang turut memberikan dampak terhadap maraknya prostitusi pada anak yang berimplikasi pada tatanan dan ketahanan keluarga pada kehidupan sosial kemasyarakatan di Kota Makassar,” katanya.

Berangkat dari kompleksitas permasalahan tersebut di butuhkan mekanisme perlindungan bagi anak korban kekerasan seksual dan prostitusi. Hal ini sangat penting agar anak yang memerlukan bantuan hukum dan kelompok terpinggirkan dapat terpenuhi Hak dan kewajiban mereka dalam perlindungan hukum dan satuan kerja perangkat daerah serta organisasi masyarakat sipil dapat saling berkolaborasi  dalam penangangan kasus baik sebelum maupun pasca kejadian.

Perlu diketahui fenomena prostitusi remaja putri di Kota Makassar dapat  dilihat dari karakteristik tempat prostitusi, karakteristik pelaku dan korban serta mekanisme prostitusi yang terjadi.  Ada empat macam pelaku perdagangan anak untuk prostitusi, yaitu pacar, teman, dan mucikari. Bagi sebagian besar pelaku yang terlibat dalam interaksi anak untuk prostitusi ini, keterlibatan mereka merupakan pekerjaan sampingan. Namun ada pula beberapa orang di antaranya yang menjadikan pekerjaan tetap.

Maka dari itu PKBI Sulsel melalui Program INKLUSI yang didukung oleh Cowater Internasional, berupaya menggalang dukungan dan kemitraan kepada berbagai pihak terkait. untuk mendorong terwujudnya ABH dan kelompok terpinggirkan agar mampu menempatkan martabat dan individu mandiri sebagai modal utama untuk mencapai kualitas hidup yang ideal.

Pada kegiatan tersebut hadir narasumber dari Sekertaris Dinas Sosial Kota Makassar, Andi Zubaedah Hafid. Program Officer INKLUSI PKBI Sulsel Farid Satria yang didampingi oleh fasilitator Saleh Yasin.

Hadir pula pada kegiatan ini DP3A Kota Makassar, Dinsos Kota Makassar, Dinkes Kota Makassar, Disdik Kota Makassar, Disdukcapil Kota Makassar, Dispora Kota Makassar, Dinas Pariswisata Kota Makassar, Satpol PP Kota Makassar, Kemenag Kota Makassar, Bapas Kelas 1 Makassar, Unit PPA POLRESTABES Makassar, RPTC Dinsos Kota Makassar, UPT P2TP2A Kota Makassar, HWDI Sulsel, YAPTI Makassar, Inti Muda Makassar, Forum Anak Makassar, KWRM, OPSI, GIPA, Lurah Pattinggallang.