“Jadi, pada dasarnya, pemerintah juga membangun dari pengusaha. Lapangan kerja juga semua sumbernya dari pengusaha,” ungkap Jusuf Kalla.

Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Selatan, Andi Rahmat Manggabarani, menyebutkan, total pengusaha muda yang berkecimpung di HIPMI saat ini berksar 2.000-3.000 orang.

Jenis usahanya pun berbeda-beda, baik pengusaha yang baru merintis maupun pengusaha yang mendapat bisnis dari orang tuanya.

“Kita manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan inpsirasi dari Bapak Jusuf Kalla agar kita bisa tak hanya merintis, tetapi bagaimana membuat usaha berkesinambungan sehingga dapat mengikuti jejak Kalla Group sampai generasi ketiga. Saya berharap saat teman-teman HIPMI setelah keluar dari ruangan ini bisa jadi The Next Jusuf Kalla,” tuturnya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulawesi Selatan, Suhardi, berharap kegiatan ini dapat menjadi pemicu akan lahirnaya generasi pengusaha yang terus tumbuh di Sulawesi Selatan.

Dimana saat ini sudah memasuki generasi ketiga dan kedua. Namun, banyak pula yang generasinya sudah hilang.

“Kita sama-sama berharap dapat kembali pada kejayaan Makassar dan Sulawesi selatan dimana dulunya merupakan hub perdagangan di Indonesia Timur yang saat ini hanya menjadi hub transportasi saja,” ujar Suhardi.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Sulawesi Selatan, A Iwan Darmawan Aras, mengatakan, para pengusaha telah menghadapi pandemi yang merupakan bukan mudah selama beberapa tahun terakhir.

Namun, dengan berkolaborasi, para pengusaha dapat menghadapinya dan bangkit kembali serta bagiamana membuat usaha berjalan.

Ia pun memngungkapkan, kendala terbesar saat ini ialah jumlah pengusaha yang masih sangat minim.

Hal tersebut diakbiatkan oleh mindset dahulu yang lebih cenderung memilih bekerja dengan profesi yang berbeda, termasuk ASN ataupun militer. Jarang yang berpikir jadi pengusaha.