Makassar, Rakyat News – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Makassar kembali mengecam perlakuan pihak kepolisian yang dianggap merendahkan PMII secara institusi dan memperlihatkan sikap arogansinya terhadap PMII.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PC PMII Makassar, Ashari Bahar usai mendatangi Kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan, Jl Perintis Kemerdekaan, Selasa (31/10/2017).

“Sekali lagi, PMII mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari pihak kepolisian. Kami diundang datang ke Kantor Polda Jam 10 pagi, dan sebagai bentuk penghargaan kepada institusi negara Kami menghadiri undangan tersebut,” kata Ciko.

Terlebih pernyataan Dir Intel Polda kata Ciko, yang mengatakan PMII mencari sensasi melalui pesan whats app yang beredar, itu hal yang tidak bisa Kami terima dan akan Kami sikapi sampai tuntas.

“Kami sudah dipukuli oleh pihak mereka dan bahkan patah Kaki. Kami disebut lagi mencari sensasi, ini merendahkan PMII secara institusi. Kami tegaskan PMII bukan organisasi yang mencari simpati apalagi cari sensasi,” tegas Ciko.

Lanjut Ciko menjelaskan, setelah sampai di Kantor Polda Sulsel, Pengurus PMII diarahkan bertemu dengan Kapolda Sulsel di Warkop Dg Anas Jl Pelita Raya. Namun Ciko tegas menolak bertemu Kapolda di Warkop.

“Sebagai Kader Muda Nahdlatul Ulama (NU) kami diajari menghargai undangan dan institusi Negara. Sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia tidak sepantasnya Polda Sulsel memperlakukan PMII seperti ini. Diundang datang Kami datang namun tiba-tiba dipindahkan tempatnya di lokasi Kami anggap tidak layak untuk bertemu secara resmi. Dan Kami menunggu di Kantor Polda sampai jam 13.00 namun pihak Kepolisian tidak menemui Kami,” ujarnya.

Sementara, Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Makassar, Usman Sofyan yang turut mendampingi Pengurus PMII Makassar memenuhi undangan Polda Sulsel juga kecewa dengan perlakukan tersebut.