Jakarta – Tagihan senilai Rp34 miliar ditujukan 16 kontraktor ke PT Citra Lampia Mandiri (CLM) yang dipimpin Zainal Abidin Siregar dikarenakan telah memasuki masa jangka waktu yang telah ditentukan.

16 kontraktor ini melakukan penagihan karena dijanjikan pembayarannya akhir November 2022.

Wakil Perusahaan Dedy Basri selaku Direktur Operasional menolak untuk membayar para kontraktor. Malahan mempersilakan para kontraktor untuk menagih ke pihak manajemen PT CLM yang sah pimpinan Helmut Hermawan.

Perwakilan para kontraktor PT CLM, H Arfah GVK mengungkapkan, jika para kontraktor sudah bertemu dengan manajemen PT CLM, tapi diminta menagih ke manajemen PT CLM yang sah di bawah pimpinan Helmut Hermawan.

Arfah menyebutkan, pihaknya beberapa kali sudah melalukan pertemuan dengan manajemen PT CLM pimpinan Zainal Abidinsyah Siregar, diwakil Dedy Basri.

Dan mereka menyatakan komitmennya untuk merealisasikan pembayaran tagihan invoice sampai Oktober 2022 kepada seluruh kontraktor baik yang berkontrak dengan PT CLM maupun dengan PT PEA.

“Kami hanya diberi janji surga dan semua yang menjadi kesepakatan bersama pada pertemuan 16 November 2022 itu tidak dijalankan oleh manajemen PT CLM pimpinan Zainal Abidinsyah Siregar dengan berbagai alasan seperti alasan data dan lain-lain. Kami sangat kecewa dengan manajemen PT CLM yang baru ini,” sebut Arfah.

Menurutnya, dengan penolakan pembayaran tagihan tersebut, para kontraktor akhirnya meminta manajemen PT CLM pimpinan Zainal Abidinsyah Siregar untuk tidak menyentuh dalam hal ini, mengotak-atik pekerjaan lama yang dilakukan para kontraktor di bawah manajemen PT CLM pimpinan Helmut Hermawan.

“Untuk kegiatan pekerjaan selanjutnya di bulan Desember dan seterusnya para kontraktor menetapkan tenggat waktu tanggal 3 Desember 2022 sebagai batas realisasi pembayaran. Jika sampai dengan tanggal 3 Desember 2022 belum juga ada kepastian pembayaran untuk invoice sampai bulan Oktober 2022 dari manajemen PT CLM pimpinan Zainal Abidinsyah Siregah, maka kami minta seluruh aktivitas dihentikan dan kami akan menduduki kantor PT CLM di Malili,” urai Arfah secara tegas.