Setelah mendengarkan penjelasan Alik, para peserta semakin antusias untuk mengikuti serangkaian pelatihan dan juga pendampingan budidaya sayur organik tersebut.

Salah seroang petani, Astina mengaku senang berkesempatan mengikuti pelatihan tersebut.

Menurutnya, pelatihan ini memberikan banyak manfaat, jika sebelumnya dia hanya tahu mengkonsumsi tanaman-tanaman herbal sebagai pelengkap bumbu dapur seperti, kunyit dan jahe, tanpa tahu khasiatnya.

Kini, setelah mendapatkan edukasi dari narasumber, dia jadi tahu manfaat yang luar biasa dari tanaman herbal tersebut. Sehingga dia semakin semangat untuk ikut dalam program tersebut.

“Semoga saya bisa mengikuti program ini sampai selesai dan bisa bermanfaat bagi diri pribadi dan juga teman-teman yang membutuhkan tanaman herbal,” ungkapnya.

Pelatihan dan pendampingan pengolahan tanaman herbal dan pertanian sayur organik telah digalakkan oleh PT Vale beberapa tahun terakhir, di tiga provinsi yang merupakan area konsesi perseroan.

Bahkan, pendekatan yang dilakukan PT Vale untuk mendorong pemanfaatan tanaman herbal untuk kesehatan masyarakat mendapat rekognisi pada 2022 lalu berupa penghargaan kategori emas (Gold) dari Indonesia Sustainable Development Award (ISDA).**