MAKASSAR – Pada sidang lanjutan kasus PDAM, Danny Pomanto Walikota Makassar menjadi saksi fakta di Ruang sidang Utama, Jalan R.A Kartini No.18-23, kamis(22/6/2023).

Pada sidang siang ini Danny Pomanto Walikota Makassar memberikan kesaksian di bawah sumpah, pada kesempatan pertama Penuntut Umum Kejaksaan mencecar beberapa pertanyaan kepada saksi.

Ada momen dimana penuntut umum membacakan keterangan Umar mantan Kabag hukum Pemkot 2017, yang mengatakan ada rapat terkait penggunaan laba PDAM yang akan di SK kan, yang dimana Umar menyebutkan rapat tersebut diadakan di Rumah Danny Pomanto di Jalan Amirullah.

Danny sapaan Walikota Makassar membantah keterangan mantan Kabaghukum Pemkot yang menyatakan hasil perhitungan presentase dalam SK sudah di buat pada tahun 2017 di rumah Danny Pomanto di Jalan Amirullah.

“Bohong itu Umar, pada tahun 2017 saya tinggal di rujab Walikota dan tidak menghuni di jalan Amirullah sampai tahun 2018,” ungkapnya.

Terkait dengan adanya pertemuan saksi Danny Pomanto mengiyakan tetapi buka di rumahnya di Jalan Amirullah.

“Untuk pastinya saya lupa pertemuan tersebut, inti dari pertemuan tersebut untuk membatalkan Perda penggunaan laba, yang dimana adanya PP terkait pembagian untuk Perusda, Umar Kabag Hukum saya suruh batalkan, tetapi dia gak berani,” ucapnya.

Kasus Korupsi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar yang melibatkan Mantan Dirutnya Haris Yasin Limpo yang nota bene adik kandung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kini tengah berjalan di Pengadilan Negeri (PN) Makassar.

Pada sidang hari kamis(22/6/2023)ini di rencanakan akan memeriksa Moh Danny Pomanto Walikota Makassar sebagai saksi di PN Makassar Jalan R.A Kartini No.18-23, Kecamatan Ujung Pandang, kamis(22/6/2023).

Ahmad Rianto Kuasa hukum Danny Pomanto mengungkapkan direncanakan hari ini Pukul 09.00 sesuai undangan Pak Walikota akan datang sebagai saksi.

“Rencananya sebentar Pukul 09.00 Pak Wali akan datang dan menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus PDAM di PN Makassar,” ungkapnya.

Rinto sapaan yang biasa di pakai menambahkan silahkan teman-teman media mengikuti persidangan nanti agar mendapatkan informasi yang jelas terkait kasus ini, jangan sampai membuat pemberitaan yang liar terhadap kliennya.

Pada sidang hari senin(13/6/2023) Kartia Bado memberikan kesaksian menyeret-nyeret nama Walikota Makassar sebagai p<span;>enerima asuransi dwiguna jabatan Rp 600 juta setelah adanya pembagian laba PDAM Makassar.

Hal tersebut terkuak saat saksi Kartia Bado menjadi Direktur Keuangan PDAM Makassar pada 2016 hingga 2017, saksi mengatakan PDAM Makassar pada tahun 2016 menghasilkan laba Rp 64 miliar.