Dua Kelurahan Sekitar MNP jadi Sasaran Pelindo Regional 4 Laksanakan Program PMT Stunting
MAKASSAR – Upaya meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang mengalami masalah stunting, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 telah melaksanakan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kelurahan Cambaya dan Kelurahan Kaluku Bodoa, Kota Makassar.
Program ini telah memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat dan menjadi langkah konkret dalam mengatasi masalah stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar di dua kelurahan di Kota Makassar.
Regional Head 4 Pelindo, Enriany Muis mengatakan, program ini dilaksanakan di Kelurahan Cambaya dan Kelurahan Kaluku Bodoa, yaitu Pemberian Makanan Tambahan atau PMT untuk anak stunting.
“Di Kelurahan Cambaya, Pelindo Regional 4 berkoordinasi dengan Puskesmas Pattingaloang dan mengintervensi sebanyak 15 anak. Sedangkan di Kelurahan Kaluku Bodoa, kami berkoordinasi dengan Puskesmas Kaluku Bodoa dan mengintervensi sebanyak 27 anak,” kata Enriany.
Dia menyebutkan bahwa tujuan dari program ini yaitu untuk mengatasi masalah stunting, yaitu kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan tubuh yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak yang mengalami stunting dengan cara meningkatkan asupan gizi, yakni memberikan makanan yang kaya akan nutrisi, termasuk protein, vitamin, mineral, dan energi yang dibutuhkan oleh anak-anak stunting.
Makanan tersebut harus seimbang dan mencakup semua kelompok makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Tujuan kedua yaitu memperbaiki kondisi kesehatan melalui pemberian makanan untuk anak stunting yang juga bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat kekurangan gizi, seperti anemia atau penyakit infeksi.
Ini dapat dilakukan melalui pemberian suplemen gizi atau pemeriksaan kesehatan rutin.
Ketiga yaitu pendidikan gizi. Selain memberikan makanan, program ini juga bertujuan untuk memberikan pendidikan gizi kepada orangtua atau caregiver anak-anak stunting.
Tujuannya adalah agar mereka memahami pentingnya gizi yang baik dan cara mempersiapkan makanan sehat untuk anak-anak mereka.
Selanjutnya tujuan yang keempat yaitu monitoring dan evaluasi. Yaitu program pemberian makanan untuk anak stunting, harus mencakup sistem monitoring dan evaluasi yang kuat.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak yang menerima bantuan gizi mengalami peningkatan pertumbuhan dan status gizi mereka.
Kemudian tujuan yang kelima adalah pencegahan stunting. Selain mengatasi masalah stunting yang sudah ada, program ini juga harus memiliki komponen pencegahan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak-anak lainnya.
Ini dapat melibatkan edukasi gizi kepada ibu hamil, promosi ASI eksklusif, dan upaya-upaya lainnya untuk memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang baik sejak dini.
Enriany menyebutkan, program pemberian makanan untuk anak stunting harus dijalankan secara holistik dan berkelanjutan untuk mencapai hasil yang optimal dalam mengatasi masalah stunting.
Tujuannya adalah agar anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik serta memiliki peluang yang sama untuk meraih potensi mereka yang sebenarnya.
“Program PMT stunting ini dilakukan selama periode Juni hingga Agustus 2023 dan dilakukan setiap minggu. Ada sebanyak 42 anak yang diintervensi dalam pelaksanaan program ini di dua kelurahan tersebut,” sebutnya.
Adapun manfaat dari program ini antara lain, meningkatkan pertumbuhan fisik, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan kinerja kognitif, mengurangi risiko penyakit, meningkatkan produktivitas di masa depan, menyelamatkan nyawa, dan mendorong peningkatan kesadaran gizi.
“Pemberian makanan tambahan untuk anak stunting adalah salah satu langkah penting dalam upaya mengatasi masalah gizi buruk dan stunting pada anak-anak. Namun, program semacam ini harus diintegrasikan dengan baik dalam sistem perawatan kesehatan dan gizi anak untuk mencapai hasil yang optimal,” pungkas Enriany.**
Tinggalkan Balasan