MAKASSAR – Efhisery, PT Multidaya Teknologi Nusantara perusahaan teknologi akuakultur pertama dan paling besar di Indonesia asal Bandung yang saat ini melebarkam sayap ke Indonesia Timur fokus pada upaya penurunan prevalensi stunting di Sulawesi Selatan.

Luciana Dita Chandra Murni selaku Head of Regulatory and Government Affairs eFishery menyampaikan eFishery menyediakan 200 kg ikan yang akan disalurkan di Sulsel tepatnya di Desa Lekopancing Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

“Sudah ada 1200 mitra di 17 Kabupaten di Sulsel, karena itu kami terus berupaya untuk bisa melakukan hal positif bagi masyarakat terkhusus untuk penekanan angka stunting,” ujarnya.

Inisiatif yang dilakukan eFishery ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk mencegah dan menurunkan angka stunting.

Berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, Sulawesi Selatan menduduki peringkat ke-10 prevalensi balita stunting tertinggi di Indonesia dengan perolehan 27,2% pada tahun 2022.

Di Sulawesi Selatan, terdapat 17 kabupaten dengan prevalensi balita stunting di atas angka rata-rata provinsi. Jika dibandingkan dengan angka stunting nasional yaitu 21.6%, Sulawesi Selatan termasuk memiliki prevalensi yang tinggi.

“Sejalan dengan misi yang dimiliki oleh eFishery, yaitu menyediakan kebutuhan pangan dunia melalui akuakultur, kami harap eFishery dapat selalu tumbuh dan senantiasa mendukung program-program pemerintah untuk memberikan dampak signifikan dalam upaya menurunkan prevalensi stunting tidak hanya di Sulawesi Selatan, narnun di Indonesia secara keseluruhan,” terangnya.

Luciana juga mengatakan pihaknya menyediakan 200 kg ikan di desa Lekopancing, Sulawesi Selatan merupakan bentuk kepedulian nyata dari eFishery dalam upaya pengurangan angka stunting nasional serta sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk lebih giat mengkonsumsi ikan untuk membangun generasi masa depan Desa Lekopancing untuk tumbuh dan berkembang dengan baik