JENEPONTO – Dalam upaya meningkatkan ekonomi dan menjaga ekosistem di pedesaan, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Desa bersatu dalam Sinergi Program Budidaya Sukun di Dusun Parangbenrong, Desa Silanu, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Jum’at (12/1/2024).

Sukun, yang dalam istilah Makassar disebut ‘ka’mu’, menjadi fokus utama program ini dengan kualitasnya yang empuk dan lembut.

Hasil panen sukun dari Dusun Parangbenrong terbukti tahan lama hingga berhari-hari, menjadikan produk ini semakin diminati.

Pada tahun lalu, Dusun Parangbenrong berhasil memanen sukun sebanyak 30 juta, namun, dengan semangat dan kerja keras, pada panen tahun 2022, jumlahnya meningkat menjadi 40 juta.

Program ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan skala ekonomi dan secara bersamaan menjaga ekosistem iklim di pedesaan.

Hal ini berdampak positif pada kelestarian gunung, keberlanjutan pasokan air, dan menjaga keseimbangan alam.

Kepala Desa Gunung Silanu, Nasrullah, menyampaikan harapannya bahwa pemerintah dapat memberikan dukungan terutama dalam penyediaan bibit sukun, mempertimbangkan luas lahan, dan minat besar masyarakat.

“Kami berharap budidaya sukun menjadi program prioritas pemerintah dalam pengembangan pertanian di daerah kami,” ujar Nasrullah.

Lebih lanjut, Nasrullah juga mengungkapkan kebutuhan masyarakat dalam hal pengolahan hasil panen sukun.

Meskipun telah berhasil dalam budidaya, masyarakat di Dusun Bira-bira dan Parang Benrong masih membutuhkan bimbingan lebih lanjut terutama dalam pengolahan hasil panen sebelum dijual.

“Kami berharap pemerintah dapat memberikan pembinaan dan berbagi ilmu terkait pengolahan sukun untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen,” tambahnya.

Dengan pencanangan Desa Sukun sejak tahun lalu, khususnya di Dusun Bira-bira dan Parang Benrong, Desa Silanu berusaha menjelma menjadi desa buah atau desa sukun.

YouTube player