3. Tomat

Dikutip dari Times of India, tomat kaya akan vitamin dan mineral sehingga dipercaya efektif mendetoksifikasi tubuh, merangsang sirkulasi darah, serta melawan berbagai jenis kanker.

Sebuah studi pada 2015 menemukan bahwa 25 wanita yang minum 280 ml jus tomat setiap hari selama 2 bulan mengalami penurunan kadar kolesterol darah.

4. Minyak ikan dengan asam lemak omega-3

Asam lemak omega-3 juga ditemukan dalam ikan seperti salmon, tuna, trout danau, herring, sarden, dan ikan berlemak lainnya.

Para ahli meyakini asam lemak omega-3 dalam ikan membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Makan satu atau dua porsi ikan berlemak seminggu diyakini efektif menurunkan risiko serangan jantung.

Asam lemak omega-3 juga bisa diperoleh dari suplemen dan bahan lain seperti kenari, minyak canola, dan kedelai.

5. Bawang putih

Berdasarkan laporan Pusat Nasional untuk Kesehatan Komplementer dan Integratif (NCCIH), sejumlah riset menyebut bawang putih efektif menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar kolesterol dalam darah, serta memperlambat perkembangan aterosklerosis.

Penelitian lainnya menyebut, mengonsumsi bawang putih selama 1 hingga 3 bulan membantu menurunkan kadar kolesterol darah.

Namun layaknya terapi alternatif, terdapat beragam hasil soal efektivitas bawang putih mengatasi tinggi kolesterol. Misalnya oleh penelitian lainnya disebutkan, efek bawang putih menekan kadar kolesterol tidak berlangsung dalam jangka panjang.

Jika ingin mencoba, bawang putih bisa dikonsumsi secara mentah, dihancurkan, atau melalui suplemen dalam bentuk kapsul dan tablet.

6. Jahe

Berdasarkan studi pada 2014, jahe efektif menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida. Penelitian lain juga menyebut jahe dapat mengurangi kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat.

Jahe bisa dikonsumsi dengan cara dimakan mentah-mentah, atau dicampurkan ke makanan. Kandungan jahe juga kini tersedia dalam bentuk suplemen.