Pada bagian lain buku ini. Ada catatan tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan. Topik ini terasa menarik, karena sedikit keluar dari pakem yang selama ini dikenal kental dalam diri seorang Suaib. Sarjana ekonomi, banyak bergelut dalam aktivitas profesional.

Dalam beberapa bulan belakangan, perbincangan seputar agresi militer Israel terhadap bangsa Palestina terus bergulir di berbagai forum nasional maupun internasional. Aksi unjuk rasa dan demonstrasi terjadi di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Tercatat sudah banyak kali aksi bela Palestina digelar di sejumpah daerah di tanah air. Perbincangan tersebut mengarah pada soal ketimpangan hak dan keadilan bagi rakyat Palestina dalam berbagai dimensi.

Melalui buku ini Suaib telah menggiring dan memberikan sumbangan pandangan dalam upaya kita memahami konflik Israel-Palestina dengan bingkai kacamata kebijakan politik luar negeri Indonesia. Dengan kata lain, Indonesia harus bisa menempatkan prinsipnya secara tepat dan proporsional dalam kancah politik internasional.

Dengan kehadiran buku ini, menurut saya, boleh dibilang Suaib telah menyadari bahwa ide, pikiran, dan gagasan tak cukup sekedar ditulis dan diketik. Tapi juga diakustik. Dan perpaduan keduanya melahirkan karya yang bernilai estetik.

Meskipun dalam buku ini, harus diakui, disana sini akan ditemui adanya beberapa pandangan yang mungkin sama atau berbeda, sepakat atau tidak sepakat. Karena itu Suaib sebagai penulis membuka ruang-ruang dialog. Dan inilah alasan, mengapa buku ini menarik didiskusikan. *** (Rusman Madjulekka).