Opini : Sabri, SKM, M.Kes
Direktur Media www.rakyat.news

Dzulfikar Ahmad Tawalla adalah sosok pemuda Bugis Makassar yang patut menjadi teladan bagi generasi muda, khususnya bagi mereka yang merantau jauh dari kampung halaman. Dalam dirinya tercermin dengan jelas nilai-nilai budaya Bugis Makassar—kesederhanaan, keramahan, dan penghormatan terhadap orang lain. Orang Makassar biasa menyebutnya sebagai “sombere’” suatu sikap hangat dan santun yang menjadi ciri khas masyarakat Sulawesi Selatan.

Saya mengenalnya dalam sebuah pertemuan di Jakarta. Sebagai sesama perantau, saya sangat terkesan pada perjumpaan pertama. Dengan ramah, dia menyapa saya, menyodorkan tangan, dan langsung memberikan nomor kontaknya. Dia bilang, “Tabe, kita kabarika nah,” sebuah kalimat sederhana tapi penuh makna. Ucapan itu bukan hanya basa-basi itu adalah bentuk ketulusan seorang perantau pemuda bugis makassar yang siap membantu dan membuka silaturahmi.

Momen lain yang membuat saya semakin kagum terjadi saat saya berada di kantornya. Saat itu ada jadwal pertemuan dengan seorang pejabat dari Kementerian P2MI. Saya menunggu di dekat lift sambil memainkan ponsel. Tiba-tiba Dzulfikar memanggil saya, menepuk pelan bahu, lalu berkata dengan hangat, “Apak kita bikin disini? Naikmi dulu di ruangan, ngopi-ngopi.” Sikap itu tampak sederhana, tapi bagi saya sangat membekas—itulah wajah keramahan sejati dari budaya timur, budaya Bugis Makassar.

Sikap dan tutur kata Dzulfikar bukan dibuat-buat, melainkan tumbuh dari karakter dan warisan nilai-nilai leluhur. Dalam dirinya hidup falsafah hidup orang Bugis-Makassar seperti “Sipakatau, Sipakalebbi, dan Siri’ na Pacce”—saling memanusiakan, saling menghargai, dan menjunjung tinggi harga diri dan empati.

Dalam kehidupan sosial dan profesionalnya, Dzulfikar bukan hanya cerdas dan komunikatif, tapi juga membawa serta ruh adat dan kesopanan. Dia membuktikan bahwa di tengah modernitas dan dinamika kota besar seperti Jakarta, nilai-nilai budaya tidak harus ditanggalkan. Justru, dia menjadikan adat sebagai fondasi dalam membangun relasi dan kepercayaan.

YouTube player