RAKYAT NEWS, JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Hasan Sheikholeslami, mengatakan bahwa Israel sengaja menghambat kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Sheikholeslami menyebut bahwa gencatan senjata tersebut bisa mengakhiri karir politik PM Israel, Benjamin Netanyahu, serta membawanya untuk bertanggung jawab.

“Saya ingin Anda perhatikan gerakan Netanyahu dan Israel yang lakukan berbagai cara untuk hentikan proses negosiasi gencatan senjata,” ujar Sheikholeslami di kediaman Duta Besar Iran di Jakarta, Selasa (13/8/2024).

“Rezim pembunuh anak-anak, Israel, dengan berbagai cara coba tunda gencatan senjata karena Netanyahu tahu bahwa pencapaian gencatan senjata sama dengan akhir dari masa politik Netanyahu dan awal dari masa untuk mengadili dia,” sambungnya.

Sheikholeslami juga menyebutkan bahwa sejumlah analis dan pemikir mencatat bahwa serangan teroris ini sengaja dilakukan di ibu kota Iran untuk menantang pemerintahan baru di bawah pimpinan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian.

Dia menegaskan bahwa Iran tidak akan meremehkan tindakan Israel. Sheikholeslami menegaskan bahwa balasan dari Iran akan dilakukan pada waktu dan lokasi yang tepat.

“Maka kami tidak akan bermain di lapangan yang telah disiapkan dan didefinisikan oleh rezim Zionis. Hanya saja, pembalasan Iran adalah hal yang mutlak dan pasti yang secara tegas akan dilakukan, akan dilakukan dalam waktu dan tempat yang tepat sesuai kepentingan dan nilai-nilai negara kami,” kata Sheikholeslami.

Sheikholeslami menjelaskan bahwa serangkaian serangan Israel, termasuk yang menyebabkan kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, telah melukai hati rakyat Iran. Dia menegaskan bahwa balasan dari Iran akan mengejutkan dunia internasional.

“Masyarakat Iran sedih dan marah atas kejadian ini. Masyarakat negara kami sampaikan bahwa bentuk toleransi apa pun terhadap negeri Zionis bisa dianggap sebagai bentuk kelemahan negara kami dan ini tidak boleh terjadi,” jelas Sheikholeslami.