Karena itu, guna menghindari konflik pilkada dalam dunia politik dibutuhkan kedewasaan dalam berpolitik dan kematangan para tokohnya. Kandidat dan masyarakat harus mengedepankan ‎otak ketimbang otot, gunakan hati ketimbang material, dan bertindak secara rasional ketimbang secara emosional.

Dalam menyikapi era milenial, digitalisasi dan interaksi tanpa batas yang sarat dengan potensi distruptif diperlukan kejelian dan kecerdasan kita dalam menyongsong tahun 2018. Meraih masa depan gemilang Sulsel tidak hanya mengandalkan pendekatan yang serba fisik-material, tetapi diperlukan hati atau kalbu agar hasrat dan ambisi kekuasaan tidak salah arah. (*)