“Jika rakyat memberikan saya kepercayaan, saya berjanji akan membangun Luwu Utara di semua sektor. Bukan hanya dengan mengandalkan APBD, tetapi kita akan bekerja keras untuk mendapatkan dukungan dari APBN, bahkan dari dunia internasional,” lanjut Arsyad.

Namun, di tengah gairah yang membara itu, Arsyad juga merasa perlu menjawab isu-isu miring yang terus menyudutkannya setiap kali ia mencalonkan diri.

“Setiap kali saya maju, ada saja yang bilang saya tidak serius. Ada yang menyebar fitnah bahwa saya diberi uang miliaran rupiah untuk kalah dalam Pilkada ini. Saya tegaskan di sini, semua itu fitnah belaka! Saya berdiri di sini bukan untuk main-main, tapi untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi Luwu Utara,” ujarnya tegas, menyapu habis keraguan yang mungkin tersisa di benak para simpatisan.

Arsyad telah maju di Pilkada Luwu Utara untuk keempat kalinya, dan setiap kali, semangatnya tak pernah surut. Tekadnya selalu sama: membawa perubahan bagi Luwu Utara.

“Jika saya hanya mencari uang, saya tidak akan berada di sini. Ini soal amanah, soal tanggung jawab terhadap rakyat,” tegas Arsyad.

Di sebelah Arsyad, Fajar Jabir, yang menjadi pasangannya sebagai calon wakil bupati, juga mengambil kesempatan untuk berbicara. Suaranya tegas namun tenang, membangun keyakinan bahwa mereka berdua adalah pasangan yang solid.

“Saya bersama Arsyad akan bekerja keras untuk membangun kesejahteraan bagi Luwu Utara. Dengan jaringan yang kami miliki, kami akan memperjuangkan hak-hak masyarakat dan menjadikan Luwu Utara tempat yang lebih baik untuk kita semua,” ujar Fajar.

Seruan Fajar untuk bersatu disambut dengan sorakan penuh semangat dari para pendukung. “Kita harus bersatu, konsisten, dan teguh bersama AKAR. Ini adalah perjuangan kita bersama!” lanjut Fajar.