Lebih lanjut, Jerry menyarankan agar Jokowi memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dengan lebih baik dengan mempekerjakan anak-anak yang dididik di luar negeri di perusahaan-perusahaan terkemuka seperti di Silicon Valley, California, guna meningkatkan devisa negara.

Ia juga mengkhawatirkan bahwa kebijakan ekspor pasir Jokowi dapat merusak sektor pariwisata Indonesia, terutama objek wisata pantai yang mungkin terpengaruh oleh eksploitasi pasir.

Sebelumnya, Jokowi telah menjelaskan bahwa pemerintah hanya mengizinkan ekspor sedimentasi laut, bukan pasir laut, yang mengganggu alur pelayaran kapal. Hal ini sebagai tanggapan atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 dan revisi Permendag Nomor 20 Tahun 2024 yang membuka peluang ekspor hasil sedimentasi laut termasuk pasir laut.

Menurut Jokowi, penting untuk membedakan antara pasir laut dan sedimen yang digunakan dalam kebijakan ekspor tersebut, di mana sedimen adalah material tambang yang mengganggu alur pelayaran kapal.

“Sekali lagi, itu bukan pasir laut ya, yang dibuka, adalah sedimen, sedimen yang mengganggu alur jalannya kapal. Sekali lagi, bukan, nanti kalau diterjemahkan pasir beda loh ya, sedimen itu beda, meskipun wujudnya juga pasir. Tapi sedimen. Coba dibaca di situ, sedimen,” kata Jokowi, di Gedung Danareksa, Selasa (17/9/2024).