MAKASSAR – Sebagai salah satu indikator penting perekonomian, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar mencatatkan penjualan listrik yang meningkat, Rabu (13/10/2021).

Baca Juga: PLN UPK Punagaya Serahkan Bantuan CSR ke Pemkab Jeneponto

Terhitung hingga September 2021, realisasi konsumsi listrik mencapai 5,84 Tera Watt hour (TWh) atau tumbuh 5,38% dibandingkan tahun lalu periode yang sama.

Peningkatan ini terutama dihasilkan konsumsi listrik dari golongan pelanggan industri.

General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid, mengatakan bahwa pertumbuhan konsumsi listrik di sektor Industri cukup signifikan sepanjang tahun 2021 ini yaitu 15,5% dibanding tahun lalu periode yang sama.

Ia menambahkan jika konsumsi listrik hingga September 2021 ini merupakan kabar baik dan diharapkan dapat meningkatkan geliat perekonomian bagi pelanggan di berbagai sektor.

“Penjualan yang tumbuh ini merupakan kabar baik, karena sektor industri tentu memberikan efek domino bagi sektor lain yang akan tumbuh,” kata Awaluddin.

Di sisi lain, pertumbuhan penjualan juga sejalan dengan penambahan pelanggan. Sampai dengan Bulan September 2021 jumlah pelanggan sebanyak 3.486.743 atau bertambah sebanyak 142.233 pelanggan dari tahun lalu dengan tambahan daya tersambung mencapai 350 Mega Volt Ampere (MVA) dan semakin bertambah dengan akan dilakukan energize PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia 90 MVA di bulan Oktober 2021 ini.

Direktur Utama PT Huady Nickel Alloy, Jos Stefan Hideky, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas layanan diberikan PLN.

“Respon PLN sangat cepat terkait permohonan penambahan daya PT HNA. Saya sangat mengapresiasi kesigapan layanan PLN,” ungkap Jos.

Untuk menangkap berbagai peluang, ada beberapa strategi yang dilakukan PLN. Pertama, PLN memastikan pelanggan mendapatkan pasokan listrik berapapun daya yang mereka butuhkan.

Besarnya daya mampu listrik di sistem Sulawesi Bagian Selatan saat ini mencapai 1.834 MW, dan masih ada cadangan daya 323 MW.

Lanjut Awaluddin, menuturkan jika besarnya pasokan daya tampung yang dimiliki PLN saat ini dinilai telah memadai untuk keperluan masyarakat.

“Dengan pasokan daya yang dimiliki saat ini PLN memastikan kebutuhan listrik untuk masyarakat lebih dari cukup. Dengan pasokan yang andal ini juga bisa meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Sulawesi Selaran, Tenggara, dan Barat,” ujar Awaluddin.

Kedua, menurut Awaluddin langkah yang dilakukan PLN adalah gencar mempromosikan promo tambah daya serta percepatan proses sambung baru dan tambah daya.

“PLN sudah menyediakan aplikasi PLN Mobile untuk mempercepat seluruh proses mulai dari pasang baru, tambah daya, bayar listrik, hingga membeli token. Dengan hadirnya PLN Mobile, layanan PLN semakin mudah dijangkau dan cepat,” imbuhnya.

Ketiga, menyasar seluruh peluang pangsa pasar, mulai dari Industri Smelter, rumah tangga, sektor pertanian, budidaya ikan, pedagang kaki lima, hingga kendaraan listrik.

Guna mendukung terbentuknya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Sulawesi, PLN UIW Sulselrabar telah membangun 1 (satu) Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) fast charging pertama di Indonesia Timur yang berada di PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Mattoanging, Kota Makassar.

Kedepan, PLN UIW Sulselrabar akan menambah 2 (dua) lokasi SPKLU, 1 (satu) lokasi di Sulawesi Selatan dan 1 (satu) lokasi di Sulawesi Tenggara.

Saat peresmian SPKLU Mattoanging Bulan Juni 2021 lalu, PLT Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, memberikan apresiasi atas komitmen PLN dalam pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat sampai dengan Electric Vehicle.

“Terimakasih kepada PLN, dengan hadirnya SPKLU pertama di Indonesia Timur ini, menandakan kesiapan PLN untuk mendukung era KBLBB,” ucap Andi Sudirman.

PLN berharap seluruh sektor bisa berjalan normal sehingga konsumsi listrik juga mulai membaik. PLN berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.