Sebagai pemateri ketiga, Andi M. Redo membawakan tema budaya digital tentang “Meningkatkan Wawasan Kebangsaan Melalui Literasi Digital”. Menurut dia, kita memiliki budaya yang beragam dan luhur, tercermin dalam kesantunan, toleransi serta keramahan tata krama masyarakat. Wawasan kebangsaan yang mulia ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan lewat literasi digital untuk memperbaiki rendahnya tingkat kesopanan warganet kita di dunia maya saat ini.

Adapun Saul, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Internet Sehat”. Ia mengatakan, penggunaan internet secara sehat penting untuk menghindarkan gangguan perkembangan mental dan psikis, terutama pada anak. Penyalahgunaan internet juga berkonsekuensi hukum karena sudah berlaku UU ITE yang mengatur tata kehidupan digital. “Biasakan anak berinternet secara sehat sejak dini agar terbentuk karakter positif dalam memanfaatkan teknologi digital,” ungkapnya.

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang bagaimana cara memberitahu hoaks ke orangtua tanpa menyinggung perasaan. Narasumber menyarankan untuk memberi informasi pembanding yang benar dari sumber valid. Gunakan bahasa santun dalam meluruskan informasi yang salah, serta saring grup percakapan yang perlu diwaspadai untuk diikuti oleh orangtua.