OJK Sulselbar Ajak 40 Jurnalis Makassar Kunjungi BEI: Edukasi Investasi hingga Pasar Modal
RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Selatan dan Barat (OJK Sulselbar) bersama dengan perwakilan 40 jurnalis dari Kota Makassar mengunjungi Kantor Bursa Efek Indonesia BEI yang berlokasi di Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, Jl. Jend. Sudirman kav 52-53, Jakarta Selatan, Senin (2/11/2024).
Para 40 perwakilan media bersama dengan Kepala OJK Sulselbar, Darwisman serta jajaran disambut dengan hangat langsung oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman.
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman mengungkapkan bahwa pihaknya mengapresiasi sambutan hangat langsung oleh Dirut BEI, Iman Rachman dalam kunjungannya bersama 40 awak media yang dirangkaikan dengan media gathering dan jurnalis update ini.
“Kunjungan ini dilakukan untuk membahas sharing pasar modal Indonesia saat ini, sekaligus memberikan informasi terkait bagaimana caranya berinvestasi yang keduanya merupakan program sinergi baik oleh OJK dan BEI,” jelas Darwisman.
Dalam kunjungan ini, 40 peserta dari berbagai media yang hadir ini juga diberikan kesempatan untuk melihat museum dari kantor BEI hingga menerima materi terkait dengan sekolah pasar modal atau investasi bagi pemula.
Kepala Unit Pengelolaan Wilayah 3 IDX, Kemas M Rumaiyar, sebagai salah satu pembicara memberikan penjelasan tentang pentingnya berinvestasi
Menurutnya, setiap orang tidak boleh berinvestasi sembarangan, agar mampu bertahan lama, sebelum berinvestasi, harus menemukan alasan (why) yang jelas dan kuat. Setelah itu langkah berikutnya yakni menentukan cara (how) dan apa (what) yang harus dilakukan.
Selain itu, Kemas kemudian menegaskan, bahwa sebelum berinvestasi, setiap orang juga harus memastikan investasi di tempat yang tepat atau legal.
“Segala sesuatu harus dimulai dari why, yaitu alasan atau tujuan utama. Mimpi yang besar membutuhkan alasan besar pula,” ungkapnya.
Ia menerangkan bahwa jangan mau melakukan investasi ilegal yang menawarkan keuntungan tinggi dengan cara yang instan, karena berpotesi menimbulkan kerugian di kemudian hari.
Kemas menambahkan, potensi investasi ilegal tersebut saat sekarang ini telah banyak menyasar kepada para generasi milenial hingga Gen Z.
Tinggalkan Balasan