Rezim Bashar Al Assad Tumbang, SBY : The End Of Arab Spring
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencurigai bahwa gerakan pemberontak di Suriah yang berhasil menggulingkan Presiden Bashar Al Assad kemungkinan merupakan bagian dari gerakan Arab Spring.
Arab Spring adalah gelombang revolusi yang melanda negara-negara Arab pada tahun 2011. Pada masa itu, kekuatan rakyat meluas ke berbagai negara Arab, termasuk Suriah dan negara-negara di Afrika.
Meskipun berhasil menggulingkan pemerintahan di Mesir dan Libya, Suriah tetap bertahan saat itu.
“Barangkali ini the end of Arab Spring, pamungkasnya Arab Spring,” katanya, dikutip dari CNN Indonesia, Senin (9/12).
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa semangat revolusi rakyat di Suriah masih terlihat dan mereka juga ingin turut serta dalam pemerintahan.
“Rakyat mau kekuasaan yang absolut, yang tidak [dipimpin] rezim otoritarian,” ungkap SBY.
Di kesempatan itu, SBY juga menilai kejatuhan rezim Assad karena kekuatan eksternal tak lagi fokus ke Suriah.
Selama Assad berkuasa, ia didukung oleh Rusia dan Iran. Namun saat ini, keduanya sedang sibuk dengan urusan internal masing-masing.
Rusia tengah terlibat dalam konflik di Ukraina yang membutuhkan banyak perhatian. Di sisi lain, Iran baru-baru ini diserang oleh Israel yang mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas pertahanan mereka.
Rezim Assad semakin terdesak setelah milisi Lebanon, Hizbullah, menarik pasukannya dari Suriah. Hal ini memberikan keleluasaan bagi kelompok pemberontak untuk bergerak lebih bebas.
Tinggalkan Balasan