DONGGALA – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” kembali di Sulawesi. Kali ini webinar diadakan di Donggala, Sulawesi Selatan dengan pembahasan tema “Cerdas dan Aman Manfaatkan Lokapasar” (18/10). Rangkaian Program Literasi Digital diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Empat orang narasumber tampil dalam seminar ini, yaitu dosen teknik ICT Universitas Balikpapan, Anwar Fattah; dosen dan praktisi Teknologi Informasi sekaligus Kepala Unit ICT Universitas Dipa Makassar, Erfan Hasmin; pengajar, Irfan Sophan Himawan, serta narablog, Ayi Prima. Diskusi tersebut dimoderatori oleh Richard Lioe. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta. Pada program ini dihadiri oleh 416 peserta dari berbagai kalangan.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Tampil berikutnya adalah Anwar Fattah sebagai pembuka sesi materi dengan paparan bertema “Marketplace: Aksesibilitas, Jenis dan Fitur.” Anwar menuturkan, tren belanja daring di dunia sangat tinggi, mencapai 24,74 juta orang. Transaksi belanja daring di 2016 bahkan menyentuh angka Rp75 triliun. Rata-rata setiap orang berbelanja daring Rp3.000.000/tahun. Antusiasme itu terkait karakteristik lokapasar yang memiliki sisi positif bagi konsumen dan penjual, misalnya tidak terbatas ruang dan waktu. “Adapun salah satu tips bagi penjual adalah memahami perilaku konsumen,” katanya.

Sesi dilanjutkan oleh Ayi Prima dengan presentasi bertajuk “Peran E-Market dalam Mendukung Produk Lokal”. Ia mengatakan, masyarakat perlu melangkah untuk beralih ke lokapasar yang menawarkan banyak kemudahan, seperti biaya operasional kecil, jangkauan lebih luas, serta modal yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan berdagang secara tradisional. Salah satu tips memasarkan produk lokal di lokapasar adalah membuat deskripsi serta foto produk yang bagus dan menarik. “Penjual juga bisa berpromosi lewat fitur iklan dan media sosial,” ujarnya.

Pemateri ketiga, Erfan Hasmin, mengusung tema “Cerdas dan Aman Memanfaatkan Lokapasar”. Menurut Erfan, Indonesia merupakan negara yang menduduki peringkat 10 terbesar dalam pertumbuhan transaksi elektronik dengan pertumbuhan sebesar 78%. Pengguna transaksi elektronik di Indonesia diprediksi akan meningkat hingga 189,6 juta pengguna pada tahun 2024. Peningkatan ini perlu diikuti dengan pemahaman masyarakat terkait kecakapan digital guna memastikan keamanannya. “Misalnya dalam penggunaan dompet digital, masyarakat hendaknya mengetahui bahwa dompet digital rawan pencurian data, sehingga perlu waspada dengan menjaga data pribadi sebaik-baiknya,” imbuh dia.

Sebagai narasumber terakhir, Irfan Sophan Himawan, membawakan tema “Cara Aman Bertransaksi dan Investasi Online”. Irfan menyebutkan bahwa nama pengguna dan kata sandi yang dimiliki tidak cukup untuk menjaga akun kita dari ancaman seperti phising, penguntitan digital, perundungan digital, dan sebagainya. Maka dari itu, keamanan digital sangat penting, terutama saat bertransaksi secara digital. Beberapa cara untuk menjaga keamanan transaksi kartu kredit secara digital, di antaranya teliti sebelum membayar tagihan, menggunting kartu yang tidak terpakai, serta tidak mudah membagi data kartu kredit.

Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Richard Lioe. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah satu peserta, Aditya Masya, bertanya bagaimana cara UMKM bersaing di dunia lokapasar. Menanggapi hal tersebut, Ayi Prima menyebutkan bahwa pemanfaatan media sosial adalah solusinya. “Gunakan media sosial sebagai tempat promosi dengan membuat konten-konten yang dapat menarik calon pembeli,” saran dia.