Wakil KSP Tinjau SPPG Makan Bergizi Gratis di Pulogebang
RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Wakil Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari, meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur pada Jumat (10/1/2025).
Unit ini menyiapkan 3.496 porsi untuk pendistribusian ke 13 sekolah dan 7 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang ada di wilayah Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Qodari dan rombongan tiba di lokasi jam 09.00 WIB. Saat tiba, Ia melakukan peninjauan ruang penyimpanan bahan baku, dapur, ruang pengemasan, ruang penyimpanan makanan sebelum didistribusi hingga ruang untuk mencuci alat makan (ompreng).
Sejumlah pekerja juga terlihat mengemas makanan yang sudah dimasak dan dimasukkan ke boks khusus.
Untuk menjaga kebersihan, sebelum masuk ke dalam ruangan, semua orang diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa penutup kepala dan masker.
”Alhamdulillah kita lihat dapurnya bagus, bersih, alat-alatnya modern, SOP-nya kelihatan,” ungkap Qodari.
Pada kesempatan itu, Qodari juga mencicipi salah satu menu, yaitu ikan dori yang menurutnya memiliki rasa Istimewa.
“Ikan dori ikannya bagus, ikannya segar, lembut, karena memang ikan dori itu cirinya adalah lembut, tapi dari segi rasa tidak kalah dengan restoran,” ungkap Qodari.
“Hal ini menunjukkan bahwa makanan yang diproduksi di SPPG tidak hanya bergizi, namun juga lezat sehingga diharapkan dapat dikonsumsi habis oleh anak-anak,” imbuhnya.
Qodari juga mendapatkan laporan terhadap food waste, dimana masih ada sebagian kecil siswa yang tidak menghabiskan makanan.
“Data tersebut akan menjadi acuan untuk mengevaluasi dan menyesuaikan menu MBG agar lebih disukai anak-anak,” ujar Qodari.
Qodari juga menyoroti inisiatif SPPG yang sedang merancang food waste atau sisa makanan dimanfaatkan sebagai limbah organik dalam budidaya maggot untuk kebutuhan pakan ikan.
“Maggot itu adalah bahan larva yang akan jadi pakan dari ikan dan seterusnya. Jadi food waste nya pun juga akan dioptimalkan untuk kegiatan ekonomi,” ungkap Qodari.
Qodari mengakui bahwa Program MBG masih di tahap awal dan meminta masyarakat untuk bersabar. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan skala program untuk mencapai target yang lebih besar di tahun 2025 hingga tahun 2029.
Selain mengecek kualitas makanan, Qodari juga mengusulkan sistem penilaian berupa rating untuk setiap dapur SPPG, rating tersebut bisa menggunakan skala 1-5 yang paling tinggi.
Dengan adanya evaluasi sistematis, inovasi pengelolaan limbah, dan penyesuaian terhadap selera lokal usai kunjungan ke dapur SPPG, diharapkan Program MBG dapat semakin mengalami penyempurnaan sebagai langkah nyata meningkatkan gizi anak-anak nasional.
“Intinya nanti kan bisa ada penilaian, bisa ada skor dari masing-masing SPPG, kalau sudah 5 ya berarti itulah standar yang diharapkan,” tutup Qodari.
Tinggalkan Balasan