RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump di Gedung Putih pada 4 Februari mendatang.

Melansir CNN, Kantor perdana menteri Israel mengungkapkan jika Netanyahu akan menjadi pemimpin asing pertama yang diundang Trump dalam periode keduanya sebagai presiden.

“Perdana Menteri Netanyahu adalah pemimpin asing pertama yang diundang ke Gedung Putih selama masa jabatan kedua Presiden AS Trump,” ujar kantor perdana menteri Israel dalam sebuah pernyataan, Selasa (28/1).

Pertemuan antara Trump dan Netanyahu terjadi setelah presiden AS tersebut berulang kali mengklaim keberhasilannya dalam tercapainya gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza.

Setelah gencatan senjata diberlakukan, Trump mengusulkan rencana untuk “membersihkan” Jalur Gaza, dengan menyerukan agar warga Palestina dipindahkan ke negara-negara tetangga seperti Mesir atau Yordania. Gagasan ini mendapat kecaman dari Mesir, Yordania, dan sejumlah pemerintah Eropa.

Selama masa jabatan pertamanya, Trump kerap menyatakan bahwa Israel “tidak pernah memiliki teman yang lebih baik di Gedung Putih,” sebuah pernyataan yang sering didukung oleh Netanyahu.

Namun, hubungan keduanya sempat merenggang setelah Netanyahu memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilu 2020.

Trump, yang secara keliru mengklaim dirinya sebagai pemenang pemilu 2020, menuduh Netanyahu tidak setia, menurut laporan sejumlah media saat itu.

Meski demikian, setelah kembali menjabat sebagai presiden, Trump dilaporkan menyetujui pengiriman bom seberat 2.000 pon ke Israel, yang sebelumnya sempat dihentikan oleh pemerintahan Biden.

Netanyahu menyampaikan apresiasinya kepada Trump atas dukungan yang diberikan kepada Israel untuk memperkuat pertahanan negaranya.

YouTube player