MAKASSAR – PT PLN (Persero) menambah daya listrik sebesar 90 Mega Volt Ampere (MVA) ke PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNI) di Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) setelah sebelumnya PLN telah menyalurkan daya sebesar 80 MVA pada Bulan Agustus 2021 lalu. Penambahan daya tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang andal untuk mendukung operasional fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) milik perusahaan tersebut. Rabu (20/10).

Baca Juga : Maulid Nabi dan Peresmian CV Surya Buana Mandiri

GM PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid, mengatakan bahwa pihaknya dengan setia melayani pelanggan PLN, Ia akan siap melayani kebutuhan listrik khsusnya di industri smelter.

“PLN sangat siap untuk melayani kebutuhan listrik bagi investor di 3 provinsi, khususnya bagi industri smelter,” ujarnya.

Tak hanya di Sulsel, PLN siap memenuhi kebutuhan listrik yang andal bagi seluruh industri smelter di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat. Apalagi, hingga Oktober 2021 daya mampu di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) adalah sebesar 2.019 MW.

Ia menambahkan, untuk menyampaikan kepastian lasyanan PLN ia telah membangun komunikasi yang baik dengan investor.

“Kami telah membangun komunikasi yang baik kepada investor serta menyampaikan kepastian layanan PLN,” pungkasnya.

PLN telah membangun Gardu Induk 150 kV Bantaeng Smelter pada Maret 2020 melanjutkan dari gardu induk yang telah ada sebelumnya. PLN akan siap dalam memenuhi kebutuhan listrik ke industri smelter juga didukung dengan infrastruktur kelistrikan yang andal. Khusus di Bantaeng,

Kesiapan PLN juga telah didukung oleh sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) dengan total daya mampu mencapai 2.019 MW, sistem ini memiliki beban puncak sebesar 1.435 MW, sehingga memiliki reserve margin atau cadangan daya sebesar 584 MW.