Majelis Komunikasi dan Kuliah Umum Ilkom UMI: Bangun Peradaban di Era Digital
Salah satu langkah yang akan diambil pada tahun 2025 adalah pengembangan Sains Komunikasi atau studi komunikasi yang lebih mendalam.
Ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap kajian komunikasi secara ilmiah dan aplikatif.
“Mahasiswa akan dilibatkan sebagai asisten sains yang tidak hanya mendalami komunikasi, tetapi juga bisa mengajar Al-Qur’an,” tambah Dr Zelfia.
Dr. Abd. Majid, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I FSIKP UMI, menegaskan bahwa majelis komunikasi ini merupakan kesempatan untuk refleksi akademik, terutama dalam menghadapi tantangan komunikasi di era digital.
“Era digital membawa tantangan dan peluang bagi dunia komunikasi. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang komunikasi profetik dapat menjadi pedoman dalam membangun peradaban yang lebih baik,” ungkapnya.
Acara tersebut juga diikuti oleh dosen dan mahasiswa Ilmu Komunikasi UMI. Mereka antusias berdiskusi mengenai penerapan komunikasi profetik dalam keseharian, terutama di bulan Ramadhan.
Mahasiswa diberi kesempatan untuk bertanya langsung kepada Prof. Deddy mengenai berbagai isu komunikasi, termasuk etika komunikasi digital dan peran media sosial dalam membentuk opini publik.
Diskusi interaktif membahas nilai-nilai seperti kejujuran, empati, dan kesabaran dalam berkomunikasi, baik di dunia akademik maupun masyarakat umum.
Acara ditutup dengan sesi refleksi dan kesimpulan. Kesimpulannya, komunikasi di era digital harus berasaskan pada nilai-nilai kebaikan untuk memberi manfaat kepada masyarakat.
Sebagai penutup, kegiatan ini diakhiri dengan berbuka puasa bersama mahasiswa Ilmu Komunikasi UMI, serta sesi berbagi pengalaman dan diskusi santai.
Diharapkan melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat lebih memahami pentingnya komunikasi profetik dalam membangun peradaban serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan akademik maupun profesional.

Tinggalkan Balasan