Gandeng APDESI, Wamen Viva Ajak Kades Pelopori Kopdes Merah Putih
“Kementrans kini memiliki paradigma baru. Jika sebelumnya sentralistik atau top-down, kini dilakukan secara desentralisasi atau bottom-up. Artinya, bila pemerintah kabupaten atau kota menginginkan transmigran, maka mereka harus menyediakan lahannya,” jelas Viva Yoga, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PAN.
Lebih lanjut, ia memaparkan lima program unggulan Kementrans, yaitu Transmigrasi Tuntas, Transmigrasi Patriot, Transmigrasi Gotong Royong, Transmigrasi Lokal, dan Transmigrasi Nusa Karya.
Dari kelima program tersebut, Viva menekankan pentingnya Transmigrasi Nusa Karya, yang bertujuan membangun industri berbasis potensi wilayah transmigrasi.
“Program ini sangat selaras dengan Asta Cita. Dengan itu, banyak program kementerian kini terfokus ke desa. Desa pun berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan keadilan sosial,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa dalam membangun kawasan transmigrasi, Kementrans melakukan kolaborasi dengan berbagai kementerian lain seperti Kementerian Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Perhubungan, Koperasi, Kesehatan, serta Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Viva juga menyinggung kebijakan terbaru Presiden Prabowo, yakni penerbitan Inpres No. 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes). Lewat inpres ini, pemerintah menargetkan pendirian 80.000 Kopdes di seluruh Indonesia.
Ia mengajak kepala desa dan lurah untuk menjadi pelopor pendirian koperasi tersebut. “Syarat dan ketentuannya bisa diakses melalui website Kementerian Koordinator Pangan di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan,” tambahnya.
Viva optimis bahwa kehadiran Kopdes akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi desa, membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta menangkal praktik rentenir.
“Saya berharap para kepala desa benar-benar memanfaatkan berbagai program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan