RAKYAT.NEWS, TAKALAR – Sebanyak 1.000 bibit mangrove ditanam di pesisir Dusun Puntondo, Desa Laikang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, Rabu (23/4/2025). Aksi ini menjadi bentuk nyata kepedulian anak muda terhadap krisis iklim yang kian terasa dampaknya, tak hanya secara global tapi juga di wilayah pesisir Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Green Youth Celebes (GRYC), komunitas lingkungan yang digerakkan oleh orang muda, dan mendapat dukungan penuh dari Telkom serta puluhan komunitas lokal. Dalam momentum peringatan Hari Bumi, GRYC tak sekadar menggelar seremonial, tapi justru menghadirkan aksi nyata: restorasi ekosistem mangrove sebagai bagian dari perlawanan terhadap emisi karbon.

“Jadi kami melihat bahwa dalam momentum Hari Bumi Internasional ini, dan melihat situasi bumi yang semakin panas, maka kami dari Green Youth Celebes menginisiasi satu program restorasi mangrove agar kondisi bumi hari ini bisa lebih baik,” jelas Muhajirin, perwakilan GRYC.

Baginya, mangrove bukan sekadar tanaman pantai. “Kami percaya bahwa mangrove itu dapat menyerap karbon. Nah, ketika makin banyak hutan mangrove yang ada di Indonesia, maka emisi itu akan bisa lebih cepat berkurang,” lanjutnya.

Sekitar 78 peserta dari 20 organisasi terlibat dalam kegiatan ini. Muhajirin menyebut, ini bukan hanya proyek penanaman semata, tapi bentuk edukasi ekologis yang mendorong keterlibatan komunitas lokal. “Kami juga mengharapkan adanya peran dari orang muda maupun komunitas lokal yang ada di pesisir Puntondo untuk turut berpartisipasi dalam menjaga dan merawat mangrove yang kita tanam.”

Di tengah situasi lingkungan yang kian kritis, Green Youth Celebes yang telah eksis sejak 2019 ini terus menyuarakan keresahan ekologis. Muhajirin menegaskan bahwa perubahan tak akan datang dari atas, tapi dari kesadaran kolektif, khususnya dari generasi muda.

YouTube player