RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menarik perhatian publik. Dalam survei nasional yang dirilis oleh lembaga riset independen IndoStrategi, Mentan Amran dinobatkan sebagai menteri dengan kinerja terbaik kedua dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Survei yang bertajuk Kinerja Menteri-Menteri: 10 Peringkat Teratas Kinerja Menteri ini menunjukkan bahwa Amran mendapatkan apresiasi tinggi dari publik dan pengamat terkait kinerjanya di sektor pertanian nasional.

Amran meraih skor 4,15 dari skala 1 hingga 5, hanya terpaut 0,05 poin dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti yang meraih peringkat pertama dengan skor 4,20.

Penilaian dalam survei ini mencakup parameter efektivitas kebijakan, kualitas tata kelola pemerintahan, dan kepemimpinan yang ditunjukkan selama enam bulan pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih.

Direktur Riset IndoStrategi, Ali Noer Zaman, menjelaskan bahwa secara umum, kinerja menteri berada pada kategori “sedang” dengan skor rata-rata nasional 3,54.

Ali menekankan pentingnya kejelasan arah kebijakan, tata kelola yang efisien, dan gaya kepemimpinan yang responsif sebagai kunci keberhasilan para menteri yang masuk dalam daftar 10 besar.

“Hasil riset ini menunjukkan bahwa secara umum, kinerja pemerintahan dinilai dalam kategori ‘sedang’, dengan skor rata-rata 3,54 dari skala penilaian 1 sampai 5,” ujar Ali dalam pemaparan riset di Jakarta Selatan, Rabu (30/4).

Selain pendekatan kuantitatif, riset ini juga menggunakan pendekatan kualitatif dengan triangulasi data dari dokumen kebijakan nasional seperti Asta Cita dan RPJMN 2024–2029.

Proses penilaian melibatkan 67 ahli yang tersebar di seluruh Indonesia sesuai bidang dan kepakarannya. Hasil survei ini juga didukung oleh Focus Group Discussion (FGD) para pakar, serta kajian media dan riset relevan lainnya.

Menurut Ali, para menteri yang memperoleh nilai tinggi berkat kejelasan arah kebijakan, kemampuan tata kelola yang efisien, dan gaya kepemimpinan yang responsif dan komunikatif.

Pencapaian Amran Sulaiman sebagai menteri terbaik kedua tidak terlepas dari berbagai gebrakan besar di sektor pertanian, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti krisis pangan yang melanda negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina. Di tengah kondisi tersebut, Indonesia berhasil mencatatkan surplus beras nasional.

Penilaian tinggi terhadap Mentan Amran juga tidak lepas dari berbagai kebijakan strategis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan.

Beberapa kebijakan tersebut termasuk peningkatan kuota pupuk bersubsidi hingga 100 persen, reformasi sistem distribusi pupuk, serta kenaikan harga gabah petani menjadi Rp6.500 per kilogram.

Dampak positif dari kebijakan tersebut terlihat pada peningkatan signifikan dalam produksi dan serapan beras. Pada April 2025, stok beras di Bulog tercatat lebih dari 3,4 juta ton, angka yang disebut sebagai yang tertinggi dalam 23 tahun terakhir dan bahkan diklaim sebagai yang tertinggi sejak Indonesia merdeka.

Produksi beras nasional untuk periode Januari–April 2025 juga mengalami lonjakan signifikan, yakni antara 50 hingga 62 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Penyuluh Pertanian di Jakarta, 26 April 2025, Amran Sulaiman menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil sinergi antara kebijakan pemerintah yang tepat dan kerja keras para petani.

“Capaian ini adalah kebanggaan bagi kita semua. Di saat negara tetangga mengalami kesulitan pangan, Indonesia justru surplus beras. Ini bukti nyata kerja keras petani dan dukungan kebijakan yang tepat,” tegas Amran.

Kinerja impresif tersebut juga diperkuat oleh laporan terbaru dari United States Department of Agriculture (USDA), yang memprediksi produksi beras Indonesia tahun ini mencapai 34,6 juta ton.

Dengan capaian tersebut, Indonesia menjadi negara dengan produksi beras tertinggi di kawasan ASEAN, memperkuat posisinya sebagai lumbung pangan strategis di tengah tantangan ketahanan pangan global.

Berbagai pencapaian sektor pertanian yang telah diraih tersebut dipandang sebagai kontribusi langsung terhadap stabilitas harga beras di dalam negeri dan bahkan berpengaruh pada dinamika harga di pasar internasional.

YouTube player