RAKYAT.NEWS, DEPOK – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDTT), Yandri Susanto, mengajak Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokali IMM) untuk turun langsung membina masyarakat desa agar mampu mengelola dan memanfaatkan potensi sumber daya alam secara optimal. Ajakan ini disampaikan dalam rangka mendukung suksesnya program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Ajakan tersebut disampaikan Mendes Yandri saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Fokali IMM dengan tema “Asta Cita untuk Indonesia Terang”, yang berlangsung di Depok, Jawa Barat, Jumat (11/7/2025).

“Mungkin ini ladang dakwah kita. Kalau melalui kegiatan ekonomi, insyaallah akan lebih cepat pergerakannya, keberhasilannya,” ujar Yandri di hadapan peserta Rakornas.

Mendes Yandri menekankan bahwa penguatan desa melalui jalur ekonomi kerakyatan bisa menjadi sarana berdakwah yang konkret sekaligus memperkuat fondasi kesejahteraan nasional. Ia menyebut peran Muhammadiyah sangat strategis karena selama ini dikenal sebagai organisasi Islam modern yang progresif, berwawasan kebangsaan, dan memiliki komitmen kuat terhadap pembangunan masyarakat.

“Muhammadiyah terkenal dengan kemajuan, kecerdasan, komitmen kebangsaannya. Semua aset Muhammadiyah kan bukan aset individu tapi milik perserikatan. Maka kita akan melakukan pendampingan khusus, kita melakukan pembinaan desa,” tegasnya.

Dalam konteks program Kopdes Merah Putih, Yandri mendorong Fokali IMM untuk turut memastikan kesiapan masyarakat desa dalam mengelola unit-unit usaha strategis yang akan dibentuk melalui koperasi. Usaha tersebut antara lain akan mencakup pengelolaan distribusi pupuk, LPG, beras, minyak goreng, hingga apotek desa. Semua ini dirancang agar kegiatan ekonomi di desa dapat berputar mandiri dan memberikan manfaat langsung ke kantong warga.

“Roda ekonomi desa harus berputar dan setiap transaksinya kembali ke masyarakat tanpa harus menunggu lama. Dengan koperasi yang dikelola baik, kita ingin ini langsung terasa, bergerak cepat sejak diluncurkan pada 19 Juli mendatang,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mendes Yandri juga memaparkan 12 rencana aksi strategis Kemendes PDTT untuk mewujudkan desa yang kuat dan mandiri. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Penguatan BUMDesa untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG)

  • Swasembada pangan, energi, dan air

  • Pengembangan program Desa Eksplor

  • Pemuda pelopor desa

  • Konsolidasi program antar Kementerian/Lembaga

  • Digitalisasi desa dan pengembangan desa wisata

Yandri menegaskan bahwa strategi tersebut disusun berdasarkan posisi penting desa dalam struktur nasional, mengingat sekitar 73 persen wilayah Indonesia merupakan wilayah pedesaan.

“Kita jangan terlena di kota saja, tapi di desa juga bisa jadi ladang pahala untuk kita, insyaallah. Ini bisa diambil Fokali IMM, bisa kita kerjasamakan dan lakukan bersama-sama. Bidang sosial banyak, bisnisnya juga banyak. Kita menggerakkan ekonomi, di sisi lain juga kita menggerakkan dakwah kita,” ujar Yandri.

Ia berharap Fokali IMM bisa menjadi mitra penting dalam proses pendampingan, mengingat jaringan mereka yang luas dan terstruktur hingga ke akar rumput. Kehadiran organisasi-organisasi sayap Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia juga diyakini dapat mempercepat akselerasi pembangunan desa berbasis komunitas.

Pada acara tersebut, Mendes Yandri turut didampingi oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendes PDTT Agustomi Masik, Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Kemitraan Media Muhammad Khoirul Huda, serta Tenaga Ahli Mendes PDT Zainuddin Maliki.

Sementara itu, para peserta Rakornas yang berasal dari berbagai provinsi memberikan respons positif terhadap paparan Mendes. Antusiasme ditunjukkan dalam sesi dialog interaktif, di mana peserta menyampaikan komitmen untuk terlibat aktif dalam program-program pembangunan desa, terutama dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. (*)

YouTube player