Kereta Cepat Whoosh: Ujian Prestise Politik dan Rasionalitas Fiskal
Restrukturisasi hutang tidak hanya memengaruhi perusahaan yang bersangkutan, tetapi juga dapat berdampak pada perekonomian secara keseluruhan. Proses ini dapat membantu mengurangi tingkat kebangkrutan perusahaan dan menjaga stabilitas ekonomi. Dengan memberikan solusi bagi perusahaan yang kesulitan, restrukturisasi dapat mengurangi risiko krisis keuangan yang lebih besar yang dapat menyebar ke sektor lain dalam perekonomian.
Namun, jika dilakukan secara tidak hati-hati, restrukturisasi juga dapat menciptakan ketidakstabilan jangka panjang dalam sistem keuangan. Misalnya, pengurangan pokok utang yang signifikan dapat menyebabkan kerugian besar bagi kreditur dan mempengaruhi ketersediaan dana di pasar. Oleh karena itu, penting untuk melakukan restrukturisasi hutang dengan penuh perhitungan dan meminimalkan dampak negatifnya terhadap perekonomian.
Apapun pilihan strategi restrukturisasi yang dipilih untuk menyelesaikan hutang KCIC tentu tidak boleh membebani APBN yang merupakan cerminan dari kesejahteraan rakyat Indonesia.
Salah satu diantaranya dengan melakukan pengambilalihan infrastruktur mengikuti praktik di industri kereta api dimana infrastruktur menjadi milik negara, sedangkan operasi layanan dijalankan oleh entitas pelaksana. (***)

Tinggalkan Balasan