Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sulsel, H Ali Yafid dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi atas rampungnya proses dedikasi tersebut.

“Semoga senantiasa menjadi rumah kedamaian, sumber kasih, dan ruang persaudaraan bagi semua,” tuturnya.

Ali Yafid menilai bahwa Gereja Katedral memiliki makna strategis, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Sulawesi Selatan sebagai simbol harmoni dan keberagaman.

“Rumah ibadah apa pun agamanya adalah ruang untuk saling mengenal dan melayani,” katanya.

Ia pun menegaskan komitmen Kementerian Agama dalam memperkuat moderasi beragama dan membangun ruang-ruang dialog lintas iman.

“Kita ingin agar rumah ibadah tidak hanya ramai oleh doa, tapi juga menjadi tempat tumbuhnya kepedulian sosial dan kerja bersama untuk kemanusiaan,” ujarnya.

Dengan diresmikannya kembali Gereja Katedral Makassar, pemerintah berharap semangat toleransi dan kebersamaan terus tumbuh di tengah masyarakat. Dedikasi ini menandai babak baru perjalanan rohani dan sosial di Sulawesi Selatan, tanah yang merawat perbedaan dengan cinta dan menghormati keberagaman sebagai kekuatan bangsa. (*)

YouTube player